Banten Lama Didorong Jadi Wisata Religi Dunia
Sumber Gambar :SERANG - Pemerintah Pusat akan mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten
untuk menjadikan Banten Lama sebagai pusat wisata religi dunia. Sebab, pada
masanya Kesultanan Banten merupakan kerajaan Islam terbesar dalam sejarah di
Indonesia.
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin mengatakan,
sebagai bentuk dukungan dan dorongan, Pemerintah Pusat akan memberikan akses
mudah bagi Provinsi Banten dalam membangun wisata budaya di Kawasan Kesultanan
Banten Lama. Sebab, sejarah Banten Lama, mulai dari para tokoh hingga
kesultanannya telah terdengar diseluruh penjuru dunia.
“Pemerintah Pusat pun akan memberikan dukungan, baik dalam bentuk
infrastruktur hingga hal-hal yang dibutuhkan lainnya. Saya pun tentu menyambut
baik inisiatif Pemerintah Provinsi Banten, yang akan menjadikan Banten sebagai
pusat wisata religi dunia,” kata Wapres.
Ia mengatakan, potensi wisata yang dimiliki Provinsi Banten cukup banyak.
Mulai dari wisata sejarah, budaya hingga wisata religi, maka pihaknya pun
meminta Pemprov Banten agar dapat berinovasi untuk mengembangkan potensi tersebut.
“Potensinya ada, pertama Banten itu merupakan kerajaan Islam yang dikenal,
punya tokoh-tokoh ulama yang diakui secara internasional,” ujarnya.
Selain Provinsi Banten, Pemerintah Pusat akan turut mendorong daerah
lainnya untuk mengembangkan wisata budaya di daerahnya masing-masing. Kemudian,
diharapkan seluruh daerah dapat berinovasi dan mengembangkan kreativitasnya
dalam membangun pariwisata.
“Kami akan mendorong daerah-daerah untuk berinovasi membangun daerahnya
menjadi pusat budaya dan wisata. Seperti Banten, kami berharap dapat berinovasi
untuk mengembangkan kreativitas budaya wisata itu sendiri. Kami berharap
inisiatif itu bisa diwujudkan supaya daerah ini juga bisa maju,” ucapnya.
Sementara, Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan, Banten
bisa menjadi pusat budaya, kajian dan menjadi ikon budaya Islam. Sebab, Banten
dapat mengembalikan era kejayaan sebagai pusat budaya dan pusat kajian seperti
masa lalu. Oleh karena itu, Pemprov Banten melakukan revitalisasi Kawasan
Kesultanan Banten Lama.
“Dengan dana hampir Rp 200 miliar, setelah direvitalisasi jumlah pengunjung
yang datang ke Kesultanan Banten mencapai sembilan juta orang dalam satu tahun.
Orang yang ziarah Walisongo, belum tuntas kalau belum datang ke sini (Kawasan
Kesultanan Banten),” tuturnya.
Pemprov Banten juga, kata dia, berencana untuk membangun Islamic Center di
Tanara, Kabupaten Serang, hingga perbaikan akses jalan dari Tanara menuju
Kawasan Kesultanan Banten dan kawasan peziarahan Syech Mansyur Cikaduen dan Syech
Asnawi Caringin Kabupaten Pandeglang.
“Kami juga ada tanah, jadi nanti kami bangun pusat kajian kitab-kitab Syeh
Nawawi. Para ustaz di Banten harus hafal dan paham kitab-kitab Syeh Nawawi.
Nanti juga kami adakan kajian di sini (Banten Lama), kami akan bangun hall
besar yang berkapasitas lima ribu orang. Semua aktivitas keagamaan Islam kami
arahkan ke sini,” katanya.
13 artefak Rasulullah dipamerkan
Sebanyak 13 artefak peninggalan Rasulullah Muhammad SAW dipamerkan di
Museum Kepurbakalaan Banten. Di antaranya, ada rambut, jenggot, senjata serta
darah milik Nabi Muhammad yang dapat dilihat secara langsung oleh masyarakat.
Pameran tersebut diadakan mulai tanggal 16 sampai 18 Februari 2020.
Pendiri Galeri Warisan Museum Artefak Rasulullah Abdul Manan menjelaskan,
artefak yang dipamerkan merupakan benda-benda kepemilikan Nabi Muhammad SAW dan
para sahabat. Benda tersebut dibawa dari Mekah, Madinah, Turki, Syria, India,
serta Yordania, terdiri dari 41 macam peninggalan.
“Tapi di sini item yang kami bawa hanya 13 saja, beberapa di antaranya
Sorban, Pedang Khalid Bin Walid, Darah Bekam Rasulullah, Kunci Kakbah, Baju
Perang Rasulullah dan lainnya. Pameran serupa juga akan dilakukan di 18 kota di
Nusantara dan dimulai dari Banten. Pameran ini dibuka untuk umum, baik muslim
maupun non muslim dapat melihatnya,” ucapnya.