Anjungan Daerah Provinsi Banten
PROFIL ANJUNGAN DAERAH BANTEN DI TMII
Anjungan Daerah Banten yang terletak di Kawasan Anjungan
terpadu 7 Provinsi baru di Taman Mini “ Indonesia Indah” (TMII) dibangun
tahun 2008 dan diresmikan pada 18 April 2009 oleh Gubernur Provinsi Banten yang
menjabat pada saat itu. Pengelolaan Anjungan Daerah Banten di TMII merupakan
adalah satu dari Tupoksi Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten.
Anjungan Daerah Banten menampilkan bangunan utama berupa
rumah berarsitektur Masjid Agung Banten lama yang dibangun oleh Sultan Maulana
Hasanudin pada tahun 1566. Anjungan Daerah Banten memiliki Bangunan berlantai dua, lantai dasar digunakan sebagai
tempat pameran, sedangkan lantai atas digunakan sebagai tempat menyimpan
alat-alat musik khas Banten dan Rapat. Bangunan ini berdenah segi empat dengan
atap tingkat bersusun lima dengan istilah atap tumpang, dua tingkat teratas
sama runcingnya, dan pada bagian depan sebelah kanan terdapat replika menara mesjid
Agung Banten yang tingginya sekitar 10 meter yang berbentuk mercusuar. Anjungan
Daerah Banten juga dilengkapi Fasum (Fasilitas Umum) berupa Panggung bersama
yang bisa digunakan oleh ke-7 Anjungan daerah di anjungan terpadu untuk
menggelar pentas seni.
Di Anjungan Daerah Banten ini juga dilengkapi dengan Mushaf
Al-Bantani dengan ukuran yang berbeda. Pemajangan Mushaf Al-Bantani
dimaksudkan untuk menginformasikan hasil karya pemerintah Banten. Selain itu
juga terdapat reflika Badak Bercula 1 yang dipajang depan pintu masuk Anjungan
Daerah Banten. Badak bercula satu
merupakan hewan dilindungi yang berada di daerah Banten yang keberadaanya
semakin punah.
Di dalam Anjungan Daerah Banten dipamerkan berbagai benda budaya
dan sejarah Banten, antara lain pakaian adat, alat musik tradisional, peralatan
rumah tangga, senjata tradisional dan berbagai kerajinan tangan. Batik berbagai
corak khas banten, alat musik debus, rudat, terbang gede, serta baju adat Kang
dan Nong, dan baju sehari-hari masyarakat Baduy adalah beberapa contoh benda
yang dipamerkan. Terdapat juga contoh hasil kerajinan tangan di dalam anjungan
ini antara lain kerajinan batu akik, anyam-anyaman kulit kayu, tenun tradisional,
dan kerajinan anyaman bambu. Selain itu, berbagai hasil kerajinan tanah liat
berupa gerabah, keramik, dan aneka replika makanan khas Banten juga tersajikan
disini. Pada kesempatan tertentu juga digelar berbagai kesenian khas Banten.
KUNJUNGAN TAMU KE ANJUNGAN BANTEN
•Kunjungan Tamu di Anjungan :
•Tahun 2009, jumlah tamu 647 orang
•Tahun 2010, jumlah tamu 1.451 orang
•Tahun 2011, jumlah tamu 3.853 orang
•Tahun 2012, jumlah tamu 4.548 orang
•Tahun 2013, jumlah tamu 3.295 orang
•Tahun 2014, jumlah tamu 6.269 orang
•Tahun 2015, jumlah tamu 7.039 orang
•Tahun 2016, jumlah tamu 5.532 Orang