Mencari Solusi Mengatasi Kelangkaan Minyak Goreng
Sumber Gambar :Sejak diberlakukan harga
minyak goreng Rp 14.000 per liter pada 19 Januari 2022, ketersediaan di pasaran
masih belum stabil. Pada Minggu 13 Maret 2022, Presiden Joko Wdodo yang
melakukan pengecekan langsung ke salah satu minimarket, stok minyak goreng
kosong.
Di pasar, stok minyak goreng
tersedia namun pasokan yang tidak pasti menyebabkan harga minyak lebih tinggi
dari harga yang ditetapkan.
Di Banten, Polresta Kota
Serang dan Polres Lebak beberapa waktu lalu mengamankan tersangka penimbunan
minyak goreng. Penangkapan tersangka minyak goreng ini menunjukkan ulah para
penimbun merupakan salah satu stok minyak goreng langka di pasaran.
Pengendalian dan pasokan
minyak goreng yang belum stabil membuat Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad
Lutfi menggandeng Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjaga pasokan
minyak goreng dan tidak memberi ampun kepada mafia yang menyebabkan minyak
goreng langka.
Berdasarkan catatan
Kementerian Perdagangan, sejak 28 hari terakhir sudah terkumpul lebih dari 500
juta liter minyak goreng untuk masyarakat.
Meski jumlahnya berlimpah,
harga yang ada di pasaran belum sesuai HET pemerintah yakni minyak goreng curah
Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan
minyak goreng premium Rp14 ribu per liter.Upaya lain yang dilakukan pemerintah
dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng yakni mencabut kebijakan harga eceran
tertinggi (HET) minyak goreng. Adapun
ketentuan tersebut baru berlaku secara efektif mulai Rabu, 16 Maret 2022.
Dengan pencabutan HET ini,
maka harga minyak goreng kemasan saat ini akan diserahkan ke mekanisme pasar.
Sedangkan subsidi minyak goreng curah ditetapkan dengan harga eceran tertinggi
Rp14.000 per liter.
Menko Perekonomian Airlangga
Hartarto menjelaskan, harga minyak goreng kemasan akan disesuaikan dengan harga
keekonomian. Airlangga mengatakan pemerintah akan menyalurkan subsidi untuk
minyak goreng curah Rp14 ribu per liter. (Antara, Selasa,15/3/2022).
Airlangga menjelaskan bahwa
subsidi terhadap minyak goreng curah diberikan karena mempertimbangkan situasi
dan keadaan terkini terkait distribusi minyak goreng saat ini.
Ia mengatakan harga minyak
goreng kemasan lain seperti kemasan sederhana dan premium dapat menyesuaikan
dengan nilai keekonomian yang ada, sehingga diharapkan minyak goreng akan
tersedia di pasar modern dan pasar tradisional.
Tak kalah penting yakni
pengawasan ketat dan memberantas ulah mafia minyak goreng harus digencarkan.
Dugaan adanya mafia minyak goreng mencuat di tengah ketersediaan minyak goreng
yang mencukupi namun di pasaran tidak stabil.
Upaya Polri untuk mengawasi
ketat pasokan minyak goreng pun dilaksanakan di daerah, termasuk di Banten.
Sejumlah penindakan tegas terhadap pihak yang melakukan penimbunan minyak
digoreng dilakukan proses hukum.
Polri diharapkan makin aktif
dan masif mengawasi pasokan minyak goreng dari produsen ke agen hingga
konsumen. Jangan sampai mafia minyak goreng berkeliaran yang pada gilirannya
stok minyak goreng tidak stabil dan harga tidak bisa dikendalikan.
Pihak Kemendag juga harus
proaktif, karena ketidakstabilan pasokan minyak goreng sudah lama dikeluhkan.
Oleh karena itu butuh penanganan cepat dan taktis sangat mendesak. Mengingat sebentar lagi akan
memasuki Ramadan yang biasanya kebutuhan bahan pokok akan meningkat.
Sidak Presiden Jokowi ke
salah satu minimarket yang menemukan stok minyak goreng tidak ada merupakan
kode keras ke jajaran terkait untuk bekerja lebih keras mencari solusi tepat
dalam penanganan kelangkaan minyak goreng.
Waktu untuk mentabilkan
kembali stok minyak goreng dan pengendalian harga tidak lama, karena jika tolok
ukur sebelum Ramadan, maka waktunya tak kurang setengah bulan.
Jadi, Kemendag dan jajaran
Kementerian terkait punya langkah
terobosan dalam mengatasi persoalan pasokan minyak goreng, termasuk
mengimplementasikan secara efektif dalam pelaksanaannya. Dengan demikian,
kelangkaan minyak goreng bisa segera diatasi dengan baik.*** (Maksuni, Praktisi
Pers)