Wujudkan Toilet Bersih Objek Wisata di Banten

Sumber Gambar :

Keberadaan objek wisata, termasuk di Banten, menghadapi permasalahan berupa kebersihan yang belum diperhatikan secara baik. Akibatnya, banyak objek wisata yang memberi kesan kumuh sehingga membawa citra negatif ke wisatawan.

Persoalan kebersihan, seperti sampah yang berserakan dan juga ketersediaan toilet di objek wisata belum sepenuhnya terpenuhi atau mencukupi.

Padahal sarana toilet menjadi salah satu sarana utama yang membikin nyaman wisatawan berlibur. Kehadiran artis yang juga Duta Satgas Toilet Indonesia (STI) Lady Marsella ke Pemprov Banten bertemu dengan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy merupakan momentum dalam mewujudkan objek wisata yang bersih.

Lady yang mencanangkan program toilet bersih di tempat wisata Provinsi Banten, merupakan hal yang sangat positif. Mengingat toilet merupakan fasilitas vital yang dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan.

Lady  menceritakan dirinya menemukan sejumlah toilet wisata di Banten yang sanitasi air bersihnya belum diterapkan, merupakan kondisi riil yang masih dihadapi objek wisata di Banten.

Oleh karena itu, STI yang akan melakukan program toilet bersih di Banten patut didukung penuh untuk bisa menularkan kepada para pengelola objek wisata.

Program toilet bersih mengusung 5K, yaitu kebersihan, kesehatan, keindahan, kenyamanan dan keimanan.  Dari aspek manapun, baik kesehatan, agama dan lainnya, 5K tersebut sangat dianjurkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan objek wisata.

Diketahui,  STI merupakan satgas yang dibentuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar Ekraf).

Program toilet bersih sudah dilaksanakan pihaknya di Tanjung Priuk, DKI Jakarta. Dukungan dari Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, agar program toilet bersih diterapkan di Banten patut disambut dengan gembira.

Dengan memulai program toilet bersih ini dari objek wisata religi, sangat tepat.  Karena, objek wisata religi di Banten belum menerapkan secara baik.

Provinsi Banten memiliki objek wisata religi seperti kawasan Kesultanan Banten Lama, kawasan ziarah Syekh Asnawi Caringin, dan Syekh Mansyur Cikadueun, bisa menjadi percontohan dalam mewujudkan objek wisata yang bersih, sehat, indah dan nyaman.

Hal yang paling penting yakni memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar melalui program sapta pesona dan juga kesadaran para wisatawan.

Salah satu karakteristik wisatawan yang mengunjungi objek wisata religi berasal dari berbagai latar belakang dengan pemahaman bukan sepenuhnya wisatawan di objek wisata non religi.

Oleh karena itu, perlunya penerapan prinsip 5 K di objek wisata dengan tegas sehingga semua pihak punya pandangan dan komitmen yang sama dalam menjaga kebersihan lingkungan di objek wisata.

Mengedukasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan harus dilakukan secara masif dan menyeluruh, bukan hanya pelaku wisata tetapi juga pihak lain seperti pemerintah daerah, melalui dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, perlu dilibatkan.

Dalam hal ini perlunya strategi menggempur dari berbagai pemangku kepentingan yang memiliki program yang berkaitan dengan prinsip 5 K tersebut. Dengan demikian, hasilnya akan lebih cepat.

Jika semua pihak mampu melaksanakan program tanpa tumpang tindih, maka hasil yang diharapkan bisa segera terwujud. Yakni kesan kumuh kotor dan citra negatif perlahan-lahan hilang dalam benak wisatawan yang datang ke Banten.

Program toilet bersih adalah kunci untuk mengangkat citra wisatawan datang ke objek wisata di Banten. Oleh karena itu, Banten harus serius untuk mewujudkan toilet bersih di semua objek wisata di Banten.*** (Maksuni, Praktisi Pers Tinggal di Kota Serang)


Share this Post