Waspada Virus Corona Tapi Jangan Panik

Sumber Gambar :

Pengumuman adanya dua Warga Negara Indonesia (WNI) asal Depok Jawa Barat yang positif terkena virus corona oleh Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2/2020), menjadi perhatian paling serius masyarakat. Hal itu terlihat dari riuhnya perbincangan di media sosial dan perbincangan sehari-hari. Media-media baik cetak maupun online menjadikan topik yang paling menarik. Pada Jumat (6/2/2020) pemerintah juga telah mengumumkan adanya tambahan pasien posotif corona sebanyak 2 orang sehingga total WNI yang posotof corona mencapai 4 orang.

 

Ada beberapa hal yang membuat perhatian masyarakat terfokus kepada virus corona tersebut. Pertama, virus corona merupakan virus yang sampai saat ini belum ada obat penawarnya. Virus corona yang mewabah di Wuhan Cina ini pun telah banyak menimbulkan korban. Selain itu, dampak lain krusial menyangkut ekonomi mengingat aktivitas ekonomi dunia didominasi Cina. Dengan adanya virus corona ini, jelas sangat menggangu karena aktivis ke dan dari Cina dibatasi.

Kalangan masyarakat umum, tentu paling mengkhawatirkan tertular oleh virus corona tersebut. Oleh karena itu, pasca pengumuman ada WNI yang positif virus corona sejumlah masyarakat di Jakarta memborong mi instan sebagai bekal mereka karena lebih banyak beraktivitas di rumah.

Selain itu, penggunaan masker oleh masyarakat juga makin meningkat.

 

Sejumlah pemerintah daerah di Banten juga langsung siaga mengantisipasi virus corona ini. Dua rumah sakit sudah ditetapkan menjadi rujukan untuk pasien suspect virus corona yakni RS Dradjat Prawirangera dan RSU Tangerang.

 

Di Kota Tangerang, sebanyak 17 warga Kota Tangerang dipantau Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang. Mereka dipantau secara khusus, karena baru pulang dari negara terjangkit Covid-19 tersebut.

 

Kasus pemantauan tersebut berdasarkan rekam perjalanan dari 17 warga Kota Tangerang yang sebelumnya melakukan perjalanan ke negara terjangkit. Sedangkan untuk kasus pengawasan atau terjangkit atau memiliki gejala terinfeksi corona, lanjut Liza, Kota Tangerang saat ini masih nol.

Kewaspadaan juga dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Soekarno Hatta mengaku, setiap harinya mereka mengawasi 11 hingga 12 ribu penumpang kedatangan internasional di bandara tersibuk di Indonesia itu.

 

Meski penerbangan langsung dari dan ke Cina ditutup sementara, penerbangan transit dari negeri bambu itu pun juga diawasi. Misalnya saja dari Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Singapura. Meski diawasi ketat, ternyata masih ada WN Jepang yang masuk ke Indonesia kedapatan membawa virus yang belum ada penawarnya hingga saat ini. Itu artinya, pengawasan di pintu gerbang negara, akan semakin ditingkatkan lagi.

 

Menghadapi ancaman virus corona, kewaspadaan memang harus dilakukan. Namun demikian, tentu tidak sampai mengalami kepanikan. Hal yang rasional adalah melakukan langkah-langkah medis sesuai dengan anjuran kedokteran. Misalnya, untuk cuci tangan dengan bersih dan higienis. Dengan kata lain, menjaga kebersihan diri adalah antisipasi utama menangkal wabah virus corona. Ia pun meminta masyarakat untuk selalu cuci tangan, kemudian menjaga tubuh lebih fit sehingga imunitas terjaga.

 

Semua kepala daerah, baik Gubernur Banten Wahidin Halim dan bupati dan wali kota aktif dalam menyikapi wabah virus corona ini. Baik melalui surat edaran, maupun sosialisasi untuk pencegahan penyebaran virus corona tersebut.

 

Aparat keamanan pun sigap dalam menyikapi dampak dari virus corona tersebut. Misalnya saat masker sebagai alat untuk mencegah tertular virus corona langka, kepolisian langsung melakukan operasi penggerebekan pada pelaku yang melakukan penimbunan masker.

 

Dari sisi pendekatan agama Islam perintah berwudlu dan juga memanjatkan doa terhindar dari serangan penyakit corona merupakan langkah yang harus digalakkan. Itu merupakan bentuk dari kewaspadaan, baik lahirian maupun batiniah. Dengan kata lain, antisipasi melalui pendekatan medis, maupun pendekatan keagamaan saling menguatkan sehingga masyarakat bisa terhindar dari wabah corona tersebut.***

(Maksuni, praktisi pers)


Share this Post