Wagub Banten Hadiri Silaturahmi Kebangsaan BNPT Bareng Habib Luthfi
Sumber Gambar :TANGERANG - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri Silaturahmi Kebangsaan yang digelar BNPT (Badan Masional Penanggulangan Teroris) di Modernland, Kota Tangerang, Kamis (25/11). Silaturahmi yang menghadirkan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya tersebut digelar BNPT untuk mengajak, kepada seluruh tokoh lintas agama untuk membuat program cegah paham radikalisme.
Hadir juga pada acara yang
dipandu oleh Budayawan Ngatawi Al Zastrow tersebut Walikota Tangerang Arief
Wismansyah, Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan dan Bupati
Tangerang Zaki Ahmad Iskandar.
Andika sendiri mengaku
mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, silaturahmi seperti ini perlu lebih
sering dilakukan untuk menghidupkan semangat toleransi di NKRI.
"Toleransi beragama
adalah sikap untuk yang saling menerima dan keterbukaan terhadap adanya umat
dengan agama yang beragam," kata Andika kepada pers usai acara.
Tidak peduli terhadap agama
apa yang dianut, kata Andika, setiap orang selayaknya dapat saling menghargai
satu dengan yang lain. Tujuan dari toleransi beragama yaitu untuk membuat
suasana atau situasi yang dan harmonis serta menciptakan kerjasama antar umat
beragama.
Sementara itu, Kepala BNPT
Boy Rafli Amar dalam sambutannya yang dibacakan Direktur Pencegahan R Ahmad
Nurwakhid mengatakan, tujuan membuat program cegah paham radikalisme itu yakni
untuk membangun daya imunitas dan kekebalan bangsa untuk menghadapi paham
radikal terorisme.
“BNPT meyakini bahwa para
tokoh semuanya yang hadir ini merupakan ‘guru’, pencerah bagi para umat di
lingkungan agamanya masing-masing. Tentu menjadi kewajiban kita bersama menjaga
imunitas bangsa dari berbagai pengaruh-pengaruh virus yang membahayakan umat,”
baca Nurwakhid.
Nurwakhid melanjutkan, bahwa
pertemuan dengan para tokoh lintas agama ini dilaksanakan untuk bersama-sama
melaksanakan program membangun daya imunitas dan kekebalan bangsa untuk
menghadapi berbagai macam virus seperti virus radikalisme yang menjadi ancaman
bagi bangsa Indonesia.
Habib Luthfi sendiri dalam
paparannya mengatakan, tidak mungkin BNPT dapat bekerja sendiri dalam
pencegahan paham radikalisme ini, sehingga perlu masukan para tokoh lintas
agama untuk memikirkan generasi penerus bangsa menjadi pembangun-pembangun
bangsa.
Menurut Habib Luthfi, menjadi
PR bersama untuk mencegah pengaruh-pengaruh yang akan melunturkan nasionalisme
yang ada di republik tercinta ini.