Tren Kasus Covid-19 Naik, Ayo Disiplin Protokol Kesehatan
Sumber Gambar :Tren kenaikan kasus positif dan kasus aktif di Indonesia saat ini menjadi perhatian pemerintah. Apalagi tren ini di tengah ditemukan kasus varian baru Covid-19 yakni BA.4 dan BA.5 dengan transmisibilitasnya yang cepat.
Berdasarkan data Satgas
Covid-19, kasus mingguan Covid-19 di Indonesia meningkat dalam beberapa minggu
terakhir. Dibandingkan akhir Mei lalu yang mencapai sebanyak 1.800 kasus, pada
minggu lalu kasus Covid-19 meningkat dua kali lipat lebih menjadi 3.600 kasus.
Kenaikan juga terjadi pada
kasus aktif Covid-19. Jika akhir Mei lalu angkanya berkisar 2.900 kasus, maka
per 13 Juni 2022 berkisar 4.900 kasus.
Tren kenaikan kasus Covid-19
juga dialami Provinsi Banten yang naik 3 kali lipat dengan rata-rata kenaikan
20-25 kasus per hari.
Satgas Covid-19 menganalisa,
ada beberapa potensi kenaikan kasus yang dapat diidentifikasi. Seperti
mobilitas penduduk yang terus naik jika dibandingkan sepanjang tahun 2021.
Juga, seiring melandainya kasus, berpotensi meningkatkan interaksi antar
masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya.
Lalu, kembali normalnya
aktivitas masyarakat di tempat-tempat publik, serta kegiatan-kegiatan berskala
besar yang dihadiri banyak orang, berpotensi meningkatkan interaksi antar
masyarakat sehingga meningkatkan potensi penularan.
Penyebab lain, melandainya
kasus mempengaruhi kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat. Seperti di
tempat-tempat umum dan di lingkungan pemukiman yang tidak lagi sedisiplin saat
kasus meningkat.
Disamping itu, mutasi virus
dengan varian baru BA.4 dan BA.5 sudah masuk Indonesia. Varian ini pertama kali
dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022, dan kini 8 kasus telah
teridentifikasi.
Berbagai analisa tersebut
hendaklah menjadi perhatian serius bersama antara berbagai pemangku kepentingan
dan seluruh elemen masyarakat (Covid19.go.id).
Salah satu yang ditekankan
dalam menekan kasus positif Covid-19, yakni secara bersama-sama, mulai dari
pemerintah tingkat nasional hingga daerah melakukan langkah pengendalian
penyeberan Covid-19 secara menyeluruh. Salah satu cara yang paling mudah,
simpel yakni dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, saat beraktivitas di
luar atau ruang publik.
Cari ini sejauh ini dinilai
masih sangat efektif menekan kenaikan kasus Covid-19.
Harus diakui sejak
melandainya kasus Covid-19 dan diperbolehkannya masyarakat tidak pakai masker
di ruang dan pelonggaran berkenaan dengan penurunan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi level I, dampaknya terjadi mobilitas tinggi
dan kembali normalnya aktivitas masyarakat.
Tak sedikit masyarakat yang
mengalami euforia sehingga betul-betul mengabaikan protokol kesehatan. Padahal,
meski kondisi wilayah di Indonesia, dan juga di Banten sudah PPKM level 1,
masyarakat tetap atau setiap orang tetap harus bertanggung jawab disiplin
protokol kesehatan dengan baik dan benar.
Penerapan protokol kesehatan
yang longgar sejak kasus Covid-19 melandai pada dasarnya merupakan ancaman
berbahaya. Oleh karena itu, selama kasus Covid-19 benar-benat belum hilang maka
kewaspadaan melalui penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan secara
optimal.
Diharapkan dengan terus
menjaga kewaspadaan bersama, maka kasus Covid-19 diharapkan tidak lagi
mengalami kenaikan, bahkan harus terus menurun.Tren kenaikan kasus Covid-19
yang terjadi sekarang tak boleh dianggap sebelah mata. Namun harus menjadi
peringatan dini, bahwa ancaman penyebaran Covid-19 belum sepenuhnya hilang di
Indonesia.
Oleh karena itu, sikap
kewaspadaan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan juga vaksinasi
Covid-19 harus tetap dilaksanakan. Jangan sampai masyarakat terbuai dengan
kondisi Covid-19 yang melandai, namun tetap waspada karena sewaktu-waktu
penyebaran Covid-19 tetap mengancam.
Pejabat di tingkat pusat,
daerah maupun seluruh elemen masyarakat tetap tidak boleh bosan mengingatkan
masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19. *** (Maksuni,
Praktisi Pers)