Tol Serang-Panimbang sebagai Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi di Banten
Sumber Gambar :Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Ground Breaking Pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang Seksi 3 Cileles - Panimbang di Jl. Raya Panimbang - Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Senin (8/8/2022).
Diketahui, pembangunan Jalan
Tol Serang – Panimbang sepanjang 83,67 km membutuhkan total biaya konstruksi
mencapai Rp 10,83 triliun. Pembangunan kjalan tersebu terbagi dalam 3 seksi.
Untuk pembangunan Seksi 1
Serang – Rangkasbitung sepanjang 26,5 km dengan biaya Rp 3,622 triliun, dan
saat ini sudah beroperasi.
Kemudian Seksi 2
Rangkasbitung – Cileles sepanjang 24,17 km dengan biaya Rp 2,578 triliun, saat
ini proses pengerjaannya mencapai 31,20%.
Sedangkan seksi 3 Cileles –
Panimbang 33 km dengan biaya 4,626 triliun. Ditargetkan pembangunan seksi 3 ini
pada quarter II tahun 2024 sehingga diharapkan jalan Tol Serang – Panimbang
sudah beroperasi.
Salah satu harapan utama
dari pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang yakni memberikan manfaat pada
meningkatnya perekonomian Provinsi Banten khususnya di wilayah Banten Selatan.
Kemudian dengan adanya jalan tol bisa mendukung percepatan pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, serta mengurangi waktu tempuh Jakarta -
Tanjung Lesung dari sekitar 5 jam menjadi sekitar 2 jam.
Luhut menyampaikan
keberadaan jalan tol Serang-Panimbang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para
pemangku kepentingan. Salah satunya bagi
pelaku pariwisata. Pandeglang dan Lebak yang kaya akan destinasi wisata
diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan.
Apa yang disampaikan
Luhut sejalan yang disampaikan Pj
Gubernur Banten Al Muktabar. Ia mengatakan pembangunan Jalan Tol Serang -
Panimbang akan munculkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Banten.
Sekaligus, meningkatkan akses menuju destinasi wisata di wilayah Banten Selatan
untuk menjadi pilihan masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
Bahkan Pj Gubernur Al
Muktabar mengatakan angka pengangguran dan angka kemiskinan Provinsi Banten
mengalami penurunan serta Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Banten di atas
rata-rata nasional.
Dengan demikian, harus
diakui, pembangunan infrastruktur jalan seperti jalan tol memberikan potensi pusat
pertumbuhan ekonomi baru. Namun demikian, potensi itu akan tergali optimal
apabila pemeritah mampu memberikan pembinaan dan pendampingan serta fasilitasi
terhadap pelaku ekonomi. Seperti di rest area harus dioptimalkan untuk tujuan
pengungkit ekonomi masyarakat Banten.
Jika pemerintah tidak
komitmen dan pelaku UMKM dibiarkan maka harapan sebagai pertumbuhan ekonomi
sulit terwujud. Pemerintah pusat dan daerah harus memberikan akses bagi tumbuh
kembangnya simpul-simpul ekonomi pasca dibangunnya jalan Tol Serang-Panimbang.
Tidak hanya di jalur Tol
Serang-Panimbang, tetapi disejumlah destinasi wisata maupun pusat-pusat bisnis
yanga da di Banten selatan.
Oleh karena itu, perlunya
pemerintah memberikan stimulus bagi pelaku usaha agar bisa memanfaatkan keberadaan
Jalan Tol Serang-Panimbang menjadi pengungkit ekonomi sehingga laju pertumbuhan
ekonomi di Banten meningkat.
Pembangunan Jalan Tol
Serang-Panimbang agar juga memperhatikan potensi ekonomi lokal sehingga
masyarakat merasakan dampak ekonomi dari keberadaan jalan tol yang melintasi wilayah mereka. Selain itu,
destinasi wisata di Banten akan makin meningkat kunjungan wisatanya. Dengan
syarat, pemda yang memiliki destinasi wisata juga berbenah untuk memperbaiki
sarana parsarana infrastruktur dan juga penunjang lainnya.*** (Maksuni,
Praktisi Pers)