Tidak Ada Pembatasan Wisata, Pemprov Banten Ingatkan Penerapan Prokes
Sumber Gambar :Animo masyarakat untuk menikmati libur lebaran dengan berwisata sangat tinggi. Sejumlah tempat wisata di Banten sepanjang garis pantai dari Anyer sampai Carita dipenuhi oleh wisatawan usai merayakan Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Sebelumnya, selama dua tahun lebih, dilakukan pembatasan wisata oleh pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Covid-19.
Pemprov Banten tetap dan
terus mengimbau kepada masyarakat yang akan dan sedang berlibur di Banten, agar
tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), setidaknya memakai masker,
mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Prokes itu tetap nomor
satu, meskipun pemerintah sudah melonggarkan operasional sektor
pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten Alhamidi.
Dikatakan Hamidi,
kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah itu bukan berarti tanpa batas
seperti tahun-tahun sebelum Pandemi. Namun kelonggaran yang diberikan itu tetap
harus mengacu pada era kehidupan baru atau new normal.
"Karena sejatinya virus
itu masih ada, makanya untuk meminimalisir penyebaran masyarakat harus sudah
melakukan vaksinasi setidaknya sampai dosis kedua atau bahkan sampai vaksin
booster demi keamanan kita bersama," jelasnya.
Hamidi mengungkapkan,
kunjungan wisatawan ke Banten sampai dengan H+4 pasca Hari Raya Idul Fitri 1443
Hijriyah sangat melonjak tajam, dimana kunjungan tertinggi sebanyak 227.131
jiwa atau 61,59 persen terjadi pada hari Rabu, (4/5/2022).
"Jika dibandingkan
dengan hari Selasa (3/5/2022) itu jauh lebih rendah tingkat kunjungannya, yakni
hanya sekitar 138.623 jiwa atau 35,31 persen, apalagi pada hari rayanya, Senin
(2/5/2022) yang hanya mencapai 14.970 jiwa atau 6,73 persen saja,"
rincinya.
Ditambahkan Hamidi,
berdasarkan laporan harian angka rata-rata minimal kunjungan wisatawan pada
tanggal 2/5/2022 sebanyak 158 jiwa setiap destinasi. Lalu untuk tanggal
3/5/2022 sebanyak 1.459 jiwa dan rata-rata tertinggi pada tanggal 4/5/2022
sebanyak 2.391 jiwa setiap destinasinya.
Adapun untuk kunjungan
wisatawan terbanyak sampai dengan H+3 terdapat di destinasi wilayah Kabupaten
Pandeglang sebanyak 137.443 jiwa, sedangkan yang paling rendah kunjungannya
Kota Cilegon sebanyak 19.208 jiwa.
"Jadi bisa ditarik
kesimpulan bahwa angka kunjungan wisatawan komulatif di Provinsi Banten dari
tanggal 2-4 Mei 2022 sebanyak 380.724 jiwa atau 38,70 persen dari Kapasitas
destinasi yang ada," tuturnya.
Data di atas dirangkum dari
laporan penyelenggaraan siaga wisata di Banten, yang merupakan kegiatan rutin
Dinas Pariwisata Provinsi Banten bersama BALAWISTA dan mitra pariwisata lainnya
serta pengelola objek wisata terutama Wisata Tirta dalam memantau pelayanan
untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan dan masyarakat di
lokasi destinasi.
Di lain hal, ketua
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Banten Ahmad Sari Alam
berkomitmen untuk tetap melaksanakan apa-apa yang menjadi kebijakan pemerintah
dalam pelonggaran sektor pariwisata, utamanya di Provinsi Banten.
"Terkait dengan
penerapan Prokes, tentu selalu kita sosialisasikan kepada seluruh anggota kami
di berbagai daerah, bahkan saat ini penerapan Prokes itu sudah menjadi salah
satu SOP kami dalam memberikan pelayanan yang prima kepada para tamu yang
datang," katanya.
Selain itu, Alam juga
mengucapkan terima kasih atas dukungan infrastruktur yang diberikan oleh
pemerintah saat ini. Sebab, dengan dukungan infrastruktur yang baik itu,
tingkat tamu yang datang pada libur lebaran tahun ini cukup tinggi.
"Karena memang Banten
ini menjadi tujuan berlibur favorit bagi masyarakat Banten dan Jakarta. Dari
pada ke Jawa Barat, mereka lebih memilih ke Banten yang aksesnya lebih dekat
karena kondisi jalannya sudah baik. Tinggal keluar tol Cilegon Timur, langsung
ke arah Anyer sampai ke Labuan," jelasnya.
Terkait dengan kebersihan,
keamanan dan kenyamanan wisatawan, Alam memastikan semuanya bisa terjaga dengan
baik. Apalagi pihaknya sudah mendapat dukungan dari TNI, Polri serta Pemprov
Banten untuk bersama-sama memberikan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan yang
datang.
"Kita sering koordinasi
dengan Pemprov, mereka sangat mendukung upaya-upaya kami dalam mewujudkan
kebangkitan sektor pariwisata yang berkelanjutan," ucapnya.
Berkelanjutan yang dimaksud
merupakan tujuan kita bersama untuk membangkitkan sektor pariwisata yang sudah
dua tahun terpuruk ini dengan berbagai program hasil sinergitas bersama,
seperti para pelaku wisata yang sudah bersertifikat semua dan memberikan
edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memberikan kenyamanan kepada
wisatawan yang datang.
"Karena kita ingin
wisatawan yang datang itu terus berkelanjutan, tidak hanya sekali atau dua
kali. Nah, salah satu caranya yakni memberikan pelayanan yang baik kepada
mereka. Itu kuncinya," katanya.
Diakui Alam, saat ini
sekitar 1.000 lebih kamar hotel dan penginapan di Banten sudah terisi penuh
baik oleh wisatawan yang berasal dari Banten sendiri maupun dari luar.
Rata-rata mereka berlibur bersama keluarga 2-3 hari.
"Harga kamar hotel di
kami juga cukup bersahabat dan terjangkau," pungkasnya.
Alam memprediksi puncak
kunjungan wisatawan tahun ini terjadi pada hari Rabu (4/5/2022) kemarin dan
akan terus berdatangan sampai hari Minggu (8/5/2022), yang merupakan hari
terakhir libur panjang dan cuti bersama.
"Tapi puncaknya mah
kemarin. Kalau hari-hari berikutnya memang tetap ramai, tapi tidak seperti Rabu
kemarin," ungkapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan
data dari kepolisian setempat, pada hari Rabu (4/5/2022) jumlah wisatawan yang
masuk ke daerah pantai Anyer, Cinangka sampai ke pantai Carita dan Labuan
mendekati 7.000 orang.
Jumlah itu naik jauh dibandingkan dengan kapasitas tempat wisata di atas yang daya tampungnya hanya mencapai 4.000 orang. Oleh karena itu, kemacetan panjang di semua titik yang menuju ke tempat wisata di sepanjang Anyer dan sekitarnya dipastikan terjadi antrian kendaraan.
Sumber : Biroadpimbanten