Tahun 2021, Rasio Elektrifikasi Provinsi Banten Capai 99,3 Persen
Sumber Gambar :Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar menyatakan, pada tahun 2021 rasio elektrifikasi di Provinsi Banten sudah mencapai 99 persen. Meningkat dari tahun 2019 yang mencapai 99,2 persen.
Al Muktabar mengatakan, saat
ini Pemerintah Provinsi Banten sedang mengoptimalkan program listrik perdesaan
untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. “Saat ini program listrik
perdesaan masih diperlukan dalam rangka mencapai rasio elektrifikasi 100 persen
di Provinsi Banten,” kata Al Muktabar dalam sambutannya pada Customer Gathering
Bersama Pelanggan PLN di The Spring Club Summarecon, Gading Serpong, Kabupaten
Tangerang, Kamis (15/9/2022 ) yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Dinas
Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten Deri Dariawan.
Al Muktabar mengatakan,
program Listrik Perdesaan (Lisdes) di Provinsi Banten sudah dimulai sejak 2003.
Lisdes merupakan program pemberian listrik gratis kepada rumah tangga di
perdesaan dan masyarakat miskin perkotaan, dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Sampai saat ini, Program
Lisdes dari Provinsi Banten mencapai 232.211 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang ada
di delapan Kabupaten/Kota di Banten. Selain dari anggaran APBD Provinsi Banten,
Lisdes juga turut dilakukan melalui APBD Kabupaten, APBN dan CSR.
Al Muktabar berharap PT. PLN
(Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten dapat terus bersinergi meningkatkan
pelayanan pada sektor ketenagalistrikan. Selain itu, Al Muktabar juga berharap,
PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten dapat terus meningkatkan
inovasi pelayanan, serta terus melakukan sinergi bersama Pemerintah Daerah
(Pemda) untuk meningkatkan kualitas pembangunan ketenagalistrikan. Hal itu
untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam yang memadai, kualitas yang
baik dan harga yang wajar, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat serta mewujudkan yang berkelanjutan.
Al Muktabar mengatakan,
Provinsi Banten layak
disebut lumbung energi listrik yang disebabkan oleh banyaknya pembangkit di
Banten.
Sebagaimana diketahui
bersama, Provinsi Banten memiliki infrastruktur terkait penyediaan tenaga
listrik melalui pembangkit tenaga listrik di beberapa wilayah, seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dengan kapasitas tegangan
mencapai 4.000 megawatt yang berada di Kota Cilegon.
Kemudian ada juga PLTU Jawa
7 di Desa Terate, Kabupaten Serang dengan kapasitas 2.000 megawatt, PLTU Banten
di Pulo Ampel, Kabupaten Serang. Lalu PLTU Lontar, Kabupaten Tangerang dan PLTU
Labuan di Kabupaten Pandeglang.
Sementara itu GM PLN UID
Banten Awaludin Hafidz menjelaskan, kegiatan Customer Gathering merupakan
bentuk apresiasi PT PLN atas kerjasamanya yang selama ini terjalin dengan baik
dengan pelanggan setianya yang ada di Banten. 'Mudah-mudahan Kerjasama yang
selama ini terjalin bisa terus ditingkatkan menjadi lebih baik lagi,” katanya.
Diungkapkan pada awalnya,
sebagai bentuk komitmen, PT PLN terus meningkatkan fasilitas serta layanan
kepada pelanggan terkait dengan kelistrikan, baik peningkatan jaringan,
teknologi, kemudahan akses sampai pemenuhan kebutuhan pasokan listrik.
"Untuk kapasitas pasokan Jawa dan Bali, Insya Allah melimpah dan aman," pungkasnya.
Sumber : Biroadpimbanten