Setelah Lolos Seleksi Administrasi, Pemuda Pelopor Banten Ikuti Fact Finding
Sumber Gambar :Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Tahun 2021 utusan Provinsi Banten dinyatakan lolos tahap administrasi. Sekarang sudah memasuki tahap tinjauan lapangan (fact finding).
“Hasil seleksi administrasi
yang terdiri atas penilaian proposal dan kategori lomba yang diikuti, seluruh
utusan pemuda pelopor dari Provinsi Banten lolos. Mereka selanjutnya akan
dilakukan fact finding oleh panitia dari Kemenpora RI,” kata Plt. Kepala Dinas
Pemuda dan Olah Raga ( Kadispora) Provinsi Banten, Ahmad Syaukani, Rabu
(29/2021) di Kota Serang.
Seperti tertuang dalam surat
dari Kemenpora Nomor PP.00.02/9.16.1/D.lI-2/IX/g021 tentang Pemberitahuan Fact
Finding bahwa pelaksanaan Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Tahun 2021
telah memasuki tahap seleksi administrasi, dangan hasil seleksi tersebut
dinyatakan lulus sebanyak 93 orang, dari 23 provinsi.
Pelaksanaan fact finding di
seluruh Provinsi yang pesertanya lolos seleksi akan berlangsung hingga 10
Oktober 2021. Kegiatan dilaksanakan oleh
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda melalui Asisten Deputi Kepemimpinan dan
Kepeloporan Pemuda. “Pada tahap ini kami dari Dispora Provinsi Banten telah
berkoordinasi dengan Dispora Kabupaten/Kota untuk mempersiapkan kelancaran fact
finding,” kata Ahmad Syaukani.
Adapun kegiatan lima utusan
Pemuda Pelopor Provinsi Banten yang akan ditinjau adalah seluruh bidang lomba
yang terdiri atas bidang pendidikan, bidang agama, sosial dan budaya, bidang
sumber daya alam, lingkungan dan pariwisata, bidang pangan, dan bidang inovasi
teknologi.
Sementara, peserta yang
mewakili Provinsi Banten adalah Sarnata, Athari Farhani, Iyaduulloh, Rizky
Cahya Nugraha dan M Ujang Kurnia.
Sarnata merupakan pemuda
pelopor asal Kabupaten Pandeglang. Adapun bidang yang diikuti adalah bidang
pangan dengan judul proposal “Optimalisasi Potensi Lokal dengan Diversifikasi
Produk”. Kegiatan kepeloporan Sarnata adalah gagasan untuk bergerak dalam
bidang kepeloporannya pangan gula aren yaitu dari basik keilmuan yang
dipelajari di bangku kuliah.
Komunitas wirausaha dan
potensi gula aren itu sendiri yang terdapat di daerah Kampung Ciluluk, RT/RW.
007/004 Desa Pesanggrahan, Kecamatan Munjul. Konsep utamanya adalah produk
pangan lokal harus berkembang dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat lokal.
Pemuda pelopor yang yang
menjadi perwakilan Banten lainnya adalah Athari Farhani. Pemuda asal Kota Tangerang Selatan mengikuti bidang
pendidikan dengan judul proposal “Dewi Hukum di Bumi Manusia”. Kegiatan
Kepeloporan Athari adalah gagasan untuk membentuk sebuah lembaga yang berkiprah
di bidang hukum dan kebijakan publik sebenarnya sudah cukup lama. Hal tersebut
didasari pada saat menjadi mahasiswi hukum salah satu kampus swasta di Jakarta
dan aktif pada salah satu organisasi Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia.
Melalui Lembaga Juris Polis
Institute yang fokus pada bidang pendidikan, pelatihan, penelitian serta
advokasi hukum dan kebijakan publik, dia terlibat dalam konsultasi publik
pembahasan RPJMD Kota Tangerang Selatan tahun 2021-2026 sekaligus melakukan
sinkronisasi Perda maupun Perwal Kota Tangerang Selatan pada cluster tata
ruang, lingkungan dan kemudahan berusaha terhadap Undang-Undang Cipta Kerja dan
turunannya. Juris Polis Institute juga aktif dalam berbagai kegiatan keilmuan,
sosial kemasyarakatan.
Iyaduulloh asal Kota Serang
merupakan peserta berikut yang mengikuti bidang Sumber Daya Alam, Pariwisata
dan Lingkungan Hidup, dengan judul proposal “Pengelolaan Bank Sampah Digital
Berbasis Ekonomi dan Lingkungan”. Kegiatan kepeloporan adalah Bank Sampah
Digital (BSD) hadir sebagai solusi progressif menjadi Bank Sampah Induk (BSI)
pertama yang ada di Provinsi Banten yang berfokus pada pemilahan sampah
kering/anorganik.
Bank Sampah Digital sedang
memperluas gerakan perubahan untuk menangani permasalahan sampah mulai dari
rumah. Sampah tak hanya berakhir di tempat pembuangan namun diolah menjadi
produk yang bernilai guna, sehingga sampah berkurang dan ekonomi warga
berkembang. Dalam kurun waktu satu tahun Bank Sampah Digital (BSD) telah
memiliki 119 titik Bank Sampah di Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon dengan
total anggota mencapai 2811 nasabah.
Perwakilan Banten berikutnya
adalah Rizky Cahya Nugraha. Pria asal Kota Serang tersebut mengikuti bidang
Inovasi Teknologi dengan judul proposal “SAYOORNARA”. Kegiatan kepeloporan
SAYOORNARA adalah sebuah entitas bisnis penyuplai sayuran segar, bahan sembako
dan berbagai macam bahan pokok pangan yang sangat mengedepankan kualitas prouk
sesuai dengan motto yaitu “Always Fresh”. SAYOORNARA memulai sebuah inovasi
memanfaatkan kemajuan teknologi hari ini dengan semangat memberikan pelayanan
terbaik melalui jargon belanja dari rumah, kualitas swalayan dengan harga
pasar. SAYOORNARA berupaya untuk merevolusi kebiasaan belanja dengan cara-cara
konvensional menuju era modern, berbelanja via “daring” yang memudahkan
konsumen memperoleh kebutuhan pangan pokok hanya dalam genggaman.
Peserta kelima adalah M
Ujang Kurnia. Pemuda asal Kota Serang ini mengikuti bidang Agama, Sosial dan
Budaya dengan judul proposal “Rumah Prestasi”. Kegiatan Kepeloporan Rumah
Prestasi adalah wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan dan meningkatkan
kompetensi diri dalam menyiapkan masa depan yang unggul dan penuh prestasi.
Rumah Prestasi berdiri sejak
tangal 18 Agustus 2018 di Kelurahan Taktakan Kota Serang. Kemudian sejak
tanggal 1 Juli 2019 Rumah Prestasi mendapat kepercayaan untuk mengelola sebuah
lahan dan bangunan di Kramatwatu yang menjadi pusat kegiatan utamanya. Awalnya
adalah sebagai pusat belajar dari Taman Baca Masyarakat di Taktakan. Seiring
waktu Rumah Prestasi terus berkembang dengan berbagai program.
Kini Rumah Prestasi hadir
sebagai pusat pembinaan generasi muda untuk menciptakan sumber daya insani yang
unggul dan berdaya saing di bawah naungan Yayasan Indonesia Muda Berprestasi.
Melaksanakan berbagai program pengembangan diri untuk ikut serta berpartisipasi
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa menuju Indonesia Emas Tahun 2045.