Serial Bincang Jawara Aksi #2, Pendidik Dapat Membentuk Karakter dan Sikap Antikorupsi
Sumber Gambar :Plt Inspektur Daerah Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara mengatakan kampanye gerakan antikorupsi dapat melalui sektor pendidikan. Pendidikan berperan penting dalam pembentukan karakter dan sikap pada generasi muda.
"Salah satu langkah
dalam upaya pencegahan itu melalui pendidikan. Pendidikan memiliki peran
penting dalam mencetak peserta didik dalam proses pembentukan akhlak dan
sikap," ungkap Usman dalam sambutannya dalam kegiatan serial Bincang
Jawara Aksi #2 dengan tema “Optimalisasi Peran Pendidik Dalam Membangun Budaya
Antikorupsi" yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (29/7/2022).
Menurutnya, peran pendidik
sangatlah penting. Pendidik memiliki tugas dalam mendidik, mengarahkan dan
menjadi fasilitator terkait pembentukan karakter peserta didik. Hal itu dapat
beriringan dengan upaya menggiatkan budaya antikorupsi yang dilakukan secara
tindakan preventif.
"Sejauh ini program
antikorupsi setiap jejaring pendidikan sudah mulai dan melakukan program
sosialisasi serta kampanyekan kepada berbagai kalangan, sehingga menjadi upaya
yang serius dalam membangun budaya antikorupsi di masyarakat," katanya.
Selain itu, ia menuturkan
sektor pendidikan menjadi wadah yang strategis dalam membangun kepribadian
masyarakat, dan mengenalkan kepada generasi muda bahwa tindak pidana korupsi
merupakan kejahatan yang extraordinary crime, lantaran memiliki dampak yang
luar biasa kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani mengajak semua pihak
terutama para pendidik untuk dapat bersama-sama dalam mengimplementasikan
budaya korupsi di lingkungan pendidikan.
"Bagaimana kita
bersama-sama membangun peran pendidikan dalam implementasi budaya antikorupsi,
dan hingga saat ini Dindikbud melalui BPSDM Provinsi Banten telah melakukan
pelatihan penyuluhan anti korupsi kepada guru PPKN di Provinsi Banten mulai
dari angkatan 1-7, yang telah diikuti
312 tenaga pendidik PPKN," ujarnya.
Di acara yang sama, Ketua Forum Penyuluh Antikorupsi Provinsi
Banten yang juga Auditor Muda pada Inspektorat Provinsi Banten Ratu Syafitri
Muhayati menyampaikan kegiatan Bincang Jawara Aksi sebagai pencegahan tindak
pidana korupsi di Provinsi Banten.
"Serta untuk mengetahui
langkah apa saja yang harus dilakukan oleh para pendidik agar upaya pendidikan
antikorupsi dapat berjalan efektif dan berdampak," tuturnya.
Selain itu, ia juga
mengungkapkan dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan
serta kesadaran guna membangun budaya dan perilaku antikorupsi di masyarakat.
"Dan mendorong para
pendidik di lingkungan pendidikan untuk melakukan aksi untuk menindaklanjuti
serta mendukung program pencegahan dan pemberantasan korupsi di Provinsi
Banten," tandasnya
Diketahui, dalam kegiatan Serial Bincang Jawara Aksi #2 tersebut turut hadir , Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Prof. Dr. Fatah Sulaiman, Direktorat Jejaring Pendidikan KPK Masagung Dewanto dan Penyuluh Antikorupsi Pertama Moon Marko.