Selamat Datang Jemaah Haji Banten di Tanah Air

Sumber Gambar :

Jemaah haji asal Provinsi Banten mulai tiba di Tanah Air pada Sabtu (16/7/2022) pukul 22.00 di Debarkasi Pondok Gede.

Sebanyak 392 jemaah haji tersebut berasal dari Kloter 02 JKG asal Kota Tangerang.

Kedatangan jemaah haji Kloter 02 JKG Kota Tangerang merupakan yang tiba pertama dari Tanah Suci.

Kedatangan jemaah haji Kloter 02 JKG disambut Kepala Kanwil Kemenag Banten H Nanang Fatchurochman, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah selaku Wakil Ketua PPIH Debarkasi Pondok Gede, Sekretaris PPIH Slamet Abadi, Wakil Sekretaris PPIH Uesul Qurni, dan Kepala Kemenag Kota Tangerang Syamsudin.

Setibanya di Gedung Serbaguna 2 Debarkasi Pondok Gede, jemaah haji menjalani acara seremonial berupa penyerahan jemaah haji dari Wakil Ketua PPIH Debarkasi Nanang Fatchurochman ke Wali Kota Tangerang Arief S Wismansyah.

Tampak suasana hangat dan haru dirasakan petugas PPIH saat bertatap muka dengan para jemaah setelah 40 hari melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Sesuai jadwal kepulangan Kloter 28 JKG asal Kota Tangerang merupakan kloter terakhir dari Banten yang akan tiba di Tanah Air.

Diketahui, pada musim haji 2022, Banten memberangkatkan sebanyak 4.291 orang, terbagi dalam 11 kelompok terbang (kloter).

Selama melaksanakan rangkaian ibadah haji, mereka didampingi petugas haji yakni Panitia Penyelenggara Ibdah Haji (PPIH) Arab Saudi  sebanyak 5 orang, PPIH Kloter 22 orang,

Petugas Kesehatan atau Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 22 orang dan petugas haji daerah sebanyak 22 orang serta Pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) sebanyak 6 orang.

Pelaksanaan ibadah haji tahun 2022 ini merupakan pertama sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Meskipun Pemerintah Arab Saudi tidak memberikan kuota normal, namun kuota kuota haji Indonesia tahun 1443 H/2022 M berjumlah 100.051, terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus, memberikan kebahagiaan setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19.

Pembatasan kuota haji sekitar 50 persen dari kuota normal juga memberikan sisi positif yakni penyelengaraan haji berlangsung sangat baik. Tercatat sejumlah pelayanan mengalami peningkatan dan jumlah jemaah haji yang meninggal menurun drastis dengan pembatasan maksimal usia 65 tahun.

Plh Biro Humas, Data dan Informasi, Wawan Djunaedi saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (16/7/2022), menjelaskan bahwa ada 112 jemaah yang dirawat. Rinciannya, sebanyak  30 orang dirawat di RS Arab Saudi, dan 82 lainnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Jemaah wafat sebanyak 52 orang. Tercatat 1 Jemaah wafat di Tanah Suci atas nama Sisilia Dhamayanti (60 tahun) di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)-Mekkah dan Aan Suhanah jemaah asal  Kabupaten Tangerang.

Pembatasan usia 65 tahun berdampak besar pada jumlah jemaah haji yang sakit dan wafat. Dari sisi jumlah yang sakit dan wafat mengalami penuruna. drastus.

Sebelumnya, saat situasi normal pemberangkatan jemaah haji memprioritaskan lansia dan harus ada pendampingan.

Dengan kebijakan baru jemaah haji yang diberangkatkan maksimal 65 tahun, memang dari sisi kerawnan sakit dan meninggal dunia lebih rendah, namun dari sisi pemerataan calon jemaah lansia akan makin banyak seiring juga dengan daftar tunggu jemaah haji.

Diharapkan pemerintah melalui Kemenag sudah memiliki pengalaman sangat cukup dalam penyelenggaraan ibadah haji sehingga tahun 2023 bisa lebih baik lagi.

Pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji 2022 terbilang sukses ini tetap harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi baik dari sisi persiapan, manasik haji hingga pemberangkatan, pelaksanaan hingga kepulangan ke Tanah Air.

Selamat datang para dhuyufurrahman tiba kembali ke Tanah Air dan menjadi haji mabrur, yakni meningkat dari sisi ibadah, makin memberikan manfaat dan teladan kepada masyarakat dan perubahan tata kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.*** (Maksuni, Praktisi Pers)

 

 


Share this Post