Sektor Pariwisata Mulai Bangkit Kembali
Sumber Gambar :Sektor pariwisata tahun 2022 ini mulai bangkit setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada Juni 2022, yakni mencapai 350 ribu kunjungan atau naik hampir 2.000 persen dibandingkan Juni 2021.
Pertumbuhan positif ini
diharapkan semakin meningkatkan geliat ekonomi dan terbukanya lapangan kerja di
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Tanah Air.
Kenaikan kunjungan wisman
tersebut juga diiringi dengan peningkatan tingkat hunian kamar atau okupansi
hotel pada Juni 2022 yang diungkapkan Sandiaga, rata-rata sudah mencapai 50
persen lebih atau naik 11,7 persen dibandingkan dengan Juni 2021.
Tidak hanya peningkatan
jumlah wisatawan, ekspor ekonomi kreatif dan digital juga mengalami
peningkatan. Nilai ekspor ekonomi kreatif cenderung stabil selama 2017-2020,
namun mengalami peningkatan pada 2021.
Nilai ekspor ekonomi kreatif
pada akhir 2020 mencapai USD18,78 miliar dan mengalami peningkatan di 2021
menjadi USD23,9 miliar atau sebesar 10 persen dari total nilai ekspor nasional.
Kontribusi ekspor ekonomi kreatif terbesar berasal dari komoditi fesyen sebesar
61,6 persen, 31,3 persen dari komoditi kriya, dan 6,9 persen dari komoditi
kuliner.
Tren ekspor ekraf yang melesat
di 2021 akan terus berlanjut hingga 2022. Diproyeksikan ekspor ekraf akan
mencapai USD25,14 miliar pada tahun ini. Fokus utama dalam meningkatkan ekspor
ekraf adalah di tiga komoditas yaitu fesyen, kriya, kuliner.
Membaiknya tingkat kunjungan
wisatawan juga terjadi di Banten. Seperti halnya di Lebak,
Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak mencatat kunjungan wisatawan telah
melebihi target 2022 sebanyak 300 ribu pengunjung. Bahkan sudah terlampaui pada
libur Lebaran Idulfitri (Antara, Agustus 2022).
Dampak dari meningkatnya
kunjungan wisatawan yakni pada perputaran ekonomisehingga dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi masyarakat setempat atau pelaku UMKM.
Kebanyakan wisatawan
itu mengunjungi 10 destinasi wisata
alam dan wisata buatan yang ada di daerah ini di antaranya Pantai Bagedur,
Pantai Sawarna, Budaya Baduy, Negeri Diatas Awan, Museum Multatuli, Kolam
Renang Cipanas, Permainan Air Curugbitung dan BIM Rangkasbitung.
Kondisi sektor pariwisata di
Lebak mulai menggeliat ini harus terus didorong dengan promosi yang masif
terutama pada saat masa liburan maupun akhir pekan. Momentum ini harus
dioptimalkan oleh pemangku kepentingan pariwisata di Lebak.
Bukan hanya di Lebak tetapi
juga destinasi wisata lain di Banten, seperti wisata Panati Anyer Carita,
kemudian wisata pegunungan, desa wisata dan juga wisata religi. Momentum
pandemi Covid-19 yang sudah menurun hendaklah menjadi titik balik bagi sektor
pariwisata untuk menggenjot tingkat kunjungan setelah dua tahun vakum karena pandemi
Covid-19.
Peluang untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan ini harus dioptimalkan oleh pemerintah daerah di Banten
beserta para pemangku kepentingan lain. Bahu membahu serta melakukan promosi
yang masif akan mendorong meningkatkan kunjungan wisatawan. Demikian halnya
juga dengan sektor ekonomi kreatif yang menyertai sektor pariwisata sebagai hal
yang tak terpisahkan.
Kolaborasi antar pemangku
kepentingan pariwisata akan memudahkan dan mempercepat kebangkitan sektor
pariwisata baik secara nasional dan lokal. Even-even pariwisata yang telah
direncanakan hingga akhir tahun hendaklah dimanfaatkan secara baik sehingga
pada 2023 mendarang sektor pariwisata kan akan kembali pulih bahkan bisa
meningkat tajam.*** (Maksuni, Praktisi Pers)