Sekolah Terbaik Versi LTMPT dan Problematika Pemerataan Kualitas Pendidikan
Sumber Gambar :Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan peringkat sekolah berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2022.
PIhak LTMPT hanya memasukkan
top 1.000 sekolah se-Indonesia. Tujuan pemeringkatan ini, antara lain untuk
menunjukkan akuntabilitas penyelenggaraan UTBK yang diselenggarakan pada tahun
2022.
Saat pengumuman
pemeringkatan sekolah yang dilakukan secara daring, Jumat (26/8/2022) Ketua
LTMPT Mohammad Ashari menegaskan pemeringkatan itu bukan untuk
memunculkan sekolah favorit, melainkan jawaban bagi masyarakat untuk mengetahui
bagaimana posisi SMA/MA sederajat.
Jumlah sekolah asal peserta
UTBK sebanyak 23.657 sekolah, sementara jumlah peserta yang mengikuti UTBK 2022
sebanyak 745.115 orang.
Untuk metode penghitungan,
dengan menerapkan beberapa kriteria di antaranya sekolah yang mengikuti UTBK
2022 yakni lulusan tahun 2022 lebih dari 40 orang.
Kemudian nilai UTBK 2022
dihitung berdasarkan hasil 60 persen tes potensi skolastik dan 40 persen tes
kemampuan akademik. Kemudian TPS sekolah berdasarkan rerata TPS tiap peserta
dari sekolah tersebut. TKA berdasarkan rerata TKA (Saintek dan Soshum) tiap
peserta dari sekolah tersebut. Sementara peserta yang mengikuti Ujian Campuran,
nilai TKA-nya diambil yang tertinggi.
Sekolah yang diurutkan
berdasarkan nilai total tertinggi hingga terendah dan diambil 1.000 sekolah
nilai total tertinggi. Dari hasil pemeringkatan oleh LTMPT, ada 36 SMA dan MA
yang masuk deretan top 1.000, terdiri atas 33 SMA dan 3 MA. Jika di lihat
lokasi sekolah maka, untuk wilayah Tangerang Raya mendominasi yakni sebanyak 30
sekolah, sedangkan enam di wilayah barat yakni MAN 1 Serang, SMAN 1 Kota
Serang, SMA Islam Nurul Fikri, SMAS IT Raudhatul Jannah Kota Cilegon, SMA IT
Putri Al Hanif Kota Cilegon dan SMAN 2 Krakatau Steel Kota Cilegon.
Meskipun dari sisi jumlah
minim, namun ada tiga MA yang menempati peringkat bagus bahkan tertinggi yani
MAN Insan Cendekia Serpong Kota Tangsel, kemudian MAN 2 Kota Serang yang
menempati peringkat 319 di atas SMAN 1 Kota Serang yang menempati ranking 563
dan MAN 1 Kota Tangsel yang menempati peringkat 567.
Pemeringkatan sekolah yang
didasarkan pada hasil UTBK 2022 merupakan salah satu indikator yang objektif
menggambarkan kualitas pendidikan di daerah secara nasional. Hal ini juga
diharapkan menjadi evaluasi bagi sekolah.
Salah satu problematika
dalam pemeringkatan kualitas pendidikan yakni sarana dan prasarana serta tenaga
guru. Fakta bahwa 30 sekolah di Banten yang masuk top 1.000 versi LTMPT berada
di wilayah Tangerang Raya dan didominasi sekolah swasta menunjukkan ketimpangan
pendidikan di Banten belum berhasil diatasi.
Pola Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi dalam rangka pemerataan kualitas
pendidikan ternyata belum membuahkan hasil yang diharapkan. PPDB tiap tahun
lebih riuh soal titipan ketimbang memperbaiki kualitas pendidikan.
Problematika pemeritaan
kualitas pendidikan salah satunya pada pola pikir menyekolahkan anak ke sekolah
negeri jadi tujuan utama, bukan pada aspek kualitas sekolahnya. Memang
dimaklumi karena anggaran pendidikan dialokasikan paling besar ke sekolah
negeri. Imbasnya sekolah negeri jadi buruan sehingga kadangkala orang tua memaksakan
anaknya masuk sekolah negeri dengan berbagai cara.
Mengatasi probelamtika
pemerataan kualitas pendidikan harus mendapat dukungan bersama, baik
pemerintah, sekolah dan orang tua. Jika ingin pemerataan kualitas pendidikan
maka perhatian pemerintah terhadap sekolah swasta juga harus ditingkatkan
terutama sekolah-sekolah di daerah non petkotaan.*** (Maksuni, Praktisi Pers)