Rp 60 Triliun, Target Investasi Masuk Pemprov Banten Tahun 2023
Sumber Gambar :Pemerintah Provinsi Banten
menargetkan capaian investasi yang masuk pada tahun 2023 ini mencapai Rp 60
triliun.
Pada.Triwulan III Tahun 2022,
investasi masuk ke Provinsi Banten mencapai Rp 56,7 Triliun atau 105% dari
target Rp 53 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti mengaku
optimis target itu bakal tercapai seiring bakal tumbuhnya kawasan-kawasan
industri baru.
Dari jumlah investasi itu,
tertinggi masuk ke Kota Cilegon dengan besaran mencapai Rp18,82 triliun lebih,
dan paling kecil Kota Serang sebesar Rp 0,29 triliun. Adapun untuk negara yang
berinvestasi paling besar adalah Malaysia sebesar Rp 8,92 triliun. Disusul
berikutnya oleh Singapura sebesar Rp 7,58 triliun, Korsel Rp 6,09 triliun,
Jepang Rp 3,33 triliun dan Thailand Rp 1,21 triliun.
Seiring dengan pembangunan
Jalan Tol Serang - Panimbang, Pemprov Banten memproyeksikan di wilayah Banten
Selatan yang meliputi Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang tumbuh kawasan
industri baru yang ramah lingkungan.
"Dua Pemda yang berkaitan
saat ini sudah melakukan revisi RTRW tahun 2022-2042, untuk disesuaikan dengan
rencana Pemerintah Pusat.
Pusat sendiri sudah
memfasilitasi untuk pengembangan wilayah industri baru melalui penyusunan
Feasibility study (FS) utk kawasan Industri di Cileles Lebaj dengan kosep Eco
Smart Industrialpark, dan tahun 2023 ini Dinas Perindag provinsi Banten akan
menyusun master plan Kawasan pendukungnya " selanjutnya untuk
percepatan terwujudnya Kawasan Industri Cileles saat ini telah dijajagi upaya
kerjasama dengan calon pengelola kawasan Industri (KI) Cileles mudah2an
segera terealisasi, sehingga upaya utk membangun pusat pertumbuhan
ekonomi baru di sebagian wil selatan banten segera terwujud, ungkap Virgo..
“kemudian Untuk masterplan
kawasan industrinya sendiri kan nanti pengelola kawasannya yang bikin,”
imbuhnya.
Disinggung mengenai
karakteristik industri yang diarahkan ke Banten Selatan, Virgojanti mengatakan,
potensi kawasannya Banten Selatan adalah pertanian, kehutanan dan perikanan.
"Yang jelas kan kebijakan
Pusat adalah hilirisasi industri yang sedang dilakukan,” ungkapnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten
Al Muktabar mengungkapkan, perubahan RTRW itu merupakan upaya mendasar
Pemerintah dalam menjawab berbagai tantangan global. Dengan adanya penyesuaian
RTRW itu, maka pondasi untuk pengembangan daerah kita sudah lakukan, sehingga
untuk selanjutnya bisa dilakukan pengembangan sesuai perkembangan zaman.
"Ini sangat penting
sebagai baseline agenda kerja kita, itu merupakan perintah langsung
Presiden," ungkapnya.
Dikatakan Al Muktabar, pada
prinsipnya tata ruang tersebut disusun sesuai dengan peruntukannya, ada kawasan
pemukiman, industri dan ruang terbuka hijau hingga pemanfaatan kawasan
kelautan.
"Maka pengaturannya kita
lakukan secara komprehensif, termasuk untuk lingkungan hidup itu menjadi bagian
konsentrasi kita," jelasnya.