Profesor Jabar-Banten PPM di Banten Lama, Wagub Andika: Keberuntungan Bagi Banten
Sumber Gambar :SERANG - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyambut baik kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) yang digelar Paguyuban Profesor LLDikti IV Jawa Barat-Banten di kawasan Banten Lama, Kota Serang. Menurut Andika hal itu sebagai sebuah keberuntungan bagi daerah Banten menjadi objek kegiatan ilmiah dari para profesor se-Jabar dan Banten.
"Kami menyambut baik
dan mengucapkan terima kasih atas inisiasi dari paguyuban yang tahun ini
PPM-nya memilih di Banten Lama," kata Andika dalam sambutannya pada acara
pembukaan kegiatan tersebut di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan
Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Selasa (10/5).
Dikatakan Andika, pemerintah
dan warga Banten tentu sangat menunggu hasil rekomendasi untuk pengembangan
kawasan Banten Lama dari para profesor tersebut. Pemprov Banten sendiri, kata
Andika, sejak awal masa kepemimpinan Gubernur Wahidin Halim bersama dirinya
sebagai Wagub, telah memutuskan untuk melakukan revitalisasi kawasan Banten
Lama. Hal itu mengingat Banten Lama sebagai objek sejarah sekaligus objek
religi Islami yang jika mendapatkan sentuhan yang tepat akan menjadi aset yang
positif bagi daerah. "Alhamdulillah setelah bekerja keras Pak Gubernur dan
saya akhirnya berhasil merevitalisasi Banten Lama yang kita sama-sama tahu
sebelumnya itu sulit sekali dilakukan," paparnya.
Namun demikian, Andika
berharap dengan PPM para profesor se-Jabar dan Banten yang kini akan dilakukan,
Kawasan Banten Lama sebagai objek sejarah dan religi Islami akan bisa lebih
maksimal lagi. "Bagaimana pengembangan pariwisata harus dilakukan,
bagaimana masyarakat sekitar dapat terlibat dan menikmati hasilnya, hal itu
sangat kami tunggu," kata Andika.
Sementara itu Ketua
Paguyuban Profesor LLDikti IV Jabar Banten Endang Komara mengatakan kawasan
Banten Lama memiliki nilai-nilai penting mulai dari aspek sejarah- arkeologi,
ilmu pengetahuan, kebudayaan, pendidikan, hingga agama. Nilai penting
sejarah-arkeolog menunjukkan Banten Lama merupakan institusi kenegaraan yakni
Kesultanan Banten (tahun 1552-1020).
Nilai penting ilmu
pengetahuan lanjut Endang ditunjukkan oleh sistem penjernihan air
(Tasikardi-Pangindelan- Surosowan); ragam bentuk bangunan dan struktur keraton,
masjid, benteng, vihara, makam, permukiman, dermaga, kanal, hingga jembatan.
"Semuanya satu kesatuan tata ruang antara tinggalan budaya, tradisi,
manusia, dan lingkungan," katanya.
Untuk nilai penting
kebudayaan, kata Endang Banten Lama mempunyai tinggalan budaya dengan karakter
yang khas, perpaduan konsep eropa dan unsur. Adapun nilai penting pendidikan
ditunjukkan dengan tinggalan budaya di kawasan Banten Lama yang mempunyai arti
penting bagi pembelajaran untuk memahami proses perkembangan pembentukan negara
(masa Kesultanan) melalui tinggalan cagar budaya.
Berikutnya terkait nilai penting agama, kata Endang, kawasan Banten Lama merupakan tinggalan masa kesultanan Banten yang merupakan salah satu kesultanan islam besar di Indonesia.
Sumber : Biroadpimbanten