Pramuka sebagai Pelopor Protokol Kesehatan Covid-19
Sumber Gambar :Gerakan Pramuka di Indonesia telah tumbuh dan berkembang cukup baik dalam mempersiapkan generasi muda sebagai penerus masa depan bangsa.
Pentingnya Gerakan Pramuka
menjadi salah satu perhatian pemerintah dan masuk dalam kegiatan intra
kurikuler sekolah dalam setiap jenjang dari SF, SLTP, SLTA hingga perguruan
tinggi.
Dalam usianya yang 60 tahun
pada 14 Agustus 2021, Gerakan Pramuka menghadapi tantangan yang tak ringan.
Yakni pandemi Covid-19 dan perkembangan informasi teknologi yang semakin cepat
tanpa batas tempat, ruang dan waktu.
Perkembangan informasi dan
teknologi yang tidak diimbagi dengan strategi tepat, maka Gerakan Pramuka bisa
terancam makin tidak diminati kalangan pelajar hingga mahasiswa.
Oleh karena itu, momentum
HUT Gerakan Pramuka yang digaungkkan semua elemen masyarakat bertujuan agar
Gerakan Pramuka terus tumbuh dan berkembang dan tak terpengaruh oleh perubahan
zaman.
Salah satu yang menjadi
tekanan Gerakan Pramuka di era digital yakni anggota Pramuka dituntut adaptif
terhadap perkembangan teknologi.
Hal ini secara khusus
disampaikan Presiden Joko Widodo Jokowi saat memberikan amanat peringatan HUT
ke-60 Gerakan Pramuka yang disiarkan
langsung [ada kanal Youtube Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Pada Sabtu 14
Agustus 2021.
Di era digital sekarang,
anggota Pramuka fleksibel dan harus cerdik, namun jangan pernah lupa dengan
identitas bangsa, membangun karakter kebangsaan yang kokoh serta mengamalkan
nilai-nilai pancasila yang sejati, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) juga merawat kebhinekaan.
Dalam konteks era pandemi
Covid-19, maka anggota Pramuka menjadi teladan dan pelopor dalam penerapan
protokol kesehatan agar terlindungi dari penyebaran Covid-19. Yakni disiplin menggunakan
masker, disiplin mencuci tangan setiap saat dan disiplin menjaga jarak,
disiplin untuk menghindari kerumunan
Anggota Pramuka, dengan
cirinya disiplin, harus bahu membahu bersama elemen bangsa membantu penanganan
pandemi di lingkungannya masing-masing.
Hal itu sesuai dengan jiwa
Pramuka sejati yang tertuang dalam Dwi Dharma Tri Satya dan Dasa Dharma
Pramuka, terpanggil rela berkorban membantu sesama tanpa melihat perbedaan
suku, agama, dan golongan.
Masyarakat percaya Gerakan
Pramuka dengan Dasa Dharma menjadi kekuatan utama bagi bangsa Indonesia
mendidik tunas-tunas bangsa menjadi pribadi yang tangguh, ulet dan cekatan
dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan bangsa.
Oleh karena itu, tuntutan
terhadap Gerakan Pramuka juga harus dibarengi dengan dukungan pemerintah pusat
dan daerah dalam mendorong kegiatan Pramuka berkembang secara baik dari setiap
jenjang. Dukungan kebijakan dan anggaran wujud dari perhatian tersebut.
Dukungan kebijakan yang
dimaksud yakni menjadikan Gerakan Pramuka pada tiap jenjang sebagai kegiatan
intra kurikuler yang prioritas. Yakni dimulai dari dukungan sekolah, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
kabupaten/kota, provinsi dan pusat.
Berbagai program Gerakan
Pramuka setiap jenjang hendaklah disesuaikan dengan kondisi zaman sehingga
program yang dilakukan relevan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi
agar Gerakan Pramuka adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Selanjutnya pelibatan
anggota Pramuka dalam berbagai program penanganan Covid-19, terutama dalam hal
sosialisasi protokol kesehatan dan penanganan dalam hal penerapan Pemberlakukan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dengan pelibatan anggota
Pramuka diharapkan membuat masyarakat lebih dapat diterima dibandingkan dengan
pendekatan struktural. Jiwa anggota Pramuka yang disiplin dan kreatif
diharapkan menular kepada semua elemen masyarakat. *** (Maksuni, Praktisi Pers)