Plh Sekda Banten Ingatkan Pentingnya Antisipasi Bencana Alam
Sumber Gambar :Sejatinya bencana alam tidak
bisa kita hindari. Namun demikian, antisipasi itu perlu dilakukan sebagai salah
satu Upaya pencegahan terjadinya bencana alam. Maka dari itu, kita harus
bersahabat dengan alam sehingga alam juga akan bersahabat dengan kita.
Hal itu diungkapkan Pelaksana
Harian (Plh) Sekda Banten Virgojanti seusai mengikuti apel pagi kesiapsiagaan
bencana di lapangan kantor BPBD Provinsi Banten, Selasa (13/6/2023). Turut
hadir dalam apel tersebut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten Nana
Suryana bersama seluruh jajarannya.
Menurut Virgojanti, langkah
konkrit dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam itu dengan menggiatkan
kembali gerakan konservasi alam seperti penghijauan atau reboisasi, penanaman
mangrove sebagai upaya pencegahan terjadinya abrasi dan masih banyak lagi yang
lainnya.
“Tidak sampai di situ,
masyarakat juga dihimbau agar tidak melakukan penebangan pohon secara ilegal/liar,
mendirikan bangunan di sempadan sungai/pantai dan membuang sampah sembarangan.
Karena itu biasanya yang menjadi salah satu faktor terjadinya bencana alam,”
kata Virgojanti.
Di samping upaya antisipasi
itu, lanjut Virgojanti, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita
mempersiapkan segala sesuatunya ketika bencana itu terjadi, sehingga masyarakat
kita menjadi lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana alam.
“Edukasi itu kita lakukan
sampai tingkat desa, dengan tujuan agar mereka paham apa yang harus dilakukan
ketika terjadi bencana. Kita juga sudah siapkan berbagai instrumen untuk itu,
seperti menyediakan jalur-jalur evakuasi dan pemantauan 24 jam melalui alat
Early Warning Sistem (EWS) yang sudah ada di kantor kita,” ujarnya.
Diungkapkan Virgojanti, apel
pagi ini penting dilakukan untuk mengukur kekuatan anggota kita di BPBD dan itu
merupakan kegiatan rutin. Kita tidak tahu kapan terjadi bencana, maka dari itu
kita mengukur terus kesiapan personil yang ada. memastikan seluruh SDM kita siap
melaksanakan tugas.
“Selain itu, saya juga tadi
memantau kesiapan stok logistik dan sejumlah peralatan yang dibutuhkan dalam
penanggulangan bencana, semuanya dalam kondisi baik dan sudah ready,” katanya.
Kalak BPBD Provinsi Banten
Nana Suryana menambahkan, seluruh personel dan peralatan serta perlengkapan
lainnya yang ada di BPBD sudah siap, terlepas ada atau tidaknya bencana alam
itu. Meski demikian, dirinya terus melakukan evaluasi terhadap kondisi personel
yang ada.
Kemudian, lanjutnya, BPBD
Banten juga sudah melakukan EWS terhadap potensi bencana yang terjadi di setiap
daerah. EWS yang dilakukan tentunya menyesuaikan dengan potensi bencana yang
akan terjadi.
“Seperti untuk potensi bencana
tsunami, kita sudah mempunyai alat pendeteksinya di sini yang 24 jam kita
pantau,” katanya.
Selanjutnya, terkait dengan
reboisasi, BPBD Banten beberapa hari yang lalu juga sudah melakukan gerakan
penanaman pohon bersama stakeholder terkait termasuk bersama rekan-rekan dari
pegiat lingkungan.
“Kegiatan itu tentu tidak terputus
begitu saja, tetapi akan terus dilakukan secara berkelanjutan,” katanya.