Pj Sekda Provinsi Banten M Tranggono: Pengendalian Inflasi Turut Tekan Kemiskinan Ekstrim dan Risiko Stunting
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Sekretaris
Daerah Provinsi Banten M Tranggono mengungkapkan, melalui reformasi birokrasi
berdampak yang dicanangkan Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar,
pengendalian inflasi turut menekan kemiskinan ekstrim dan risiko stunting.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka stunting
Provinsi Banten pada Tahun 2022 turun sebesar 4,5% menjadi 20%.
Hal itu diungkap M Tranggono
saat memberikan pengarahan usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi
yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia M Tito Karnavian secara
virtual dari Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (20/2/2023)
Dikatakan, inflasi di Provinsi
Banten masih terkendali dan di bawah angka Nasional.
“Penting menjaga dan
mengendalikan inflasi. Terkait hari besar agama untuk memperhatikan kenaikan
komoditas harga pangan khususnya beras, minyak, cabai, bawang, dan gula
konsumsi,” ungkap M Tranggono.
Untuk pengendalian inflasi
yang berkelanjutan, Pemprov Banten segera membentuk Satuan Tugas (Satgas)
Ketersediaan dan Stabilitas Pangan. Satgas ini akan melibatkan Kabupaten dan
Kota.
Sementara, Kepala Dinas
Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengungkapkan, untuk kesiapan
menghadapi hari besar agama khususnya Bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri
2023, pihaknya telah melakukan gerakan menanam cabai dan bawang merah pada
bulan Januari 2023. Diharapkan, pada saat memasuki Bulan Puasa dan Idul Fitri
2023 sudah memasuki panen.
Dalam arahannya, Mendagri M
Tito Karnavian mengatakan agar Pemerintah Daerah memperhatikan pergerakan
komoditas beras, minyak goreng, cabai keriting, cabai merah, dan bawang merah.
Pihaknya mendorong untuk menggiatkan Kerjasama Antar Daerah (KAD) agar pasokan
komoditas pangan stabil.
Dikatakan, inflasi saat ini
mencapai 5,28% (yoy). Pemerintah mentargetkan inflasi diangka 4%, sehingga
perlu kerjasama semua pihak untuk mencapainya.