Pj Gubernur Al Muktabar: Penanganan Stunting Menjadi Prioritas Provinsi Banten
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan, penanganan stunting menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi Banten. Salah satunya melalui program sanitasi. Hal ini sejalan dengan prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
"Prevalensi stunting di
Provinsi Banten pada tahun 2021 yaitu 24,5 persen, dan ditargetkan menurun
menjadi 14 persen sampai dengan 2024. Pemprov Banten bersama Pemerintah
Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten dan didukung oleh masyarakat telah berupaya melaksanakan
program penurunan prevalensi stunting melalui penyediaan sanitasi dan air
bersih yang memadai," ungkap Al Muktabar dalam sambutan yang dibacakan
oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Banten
Muhammad Yusuf dalam City Sanitation Summit (CSS) XX Tahun 2022 Aliansi
Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) di Indonesia Convention Exhibition
(ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (7/9/2022).
Dikatakan, Pemprov Banten
sangat menyambut baik dan mendukung upaya-upaya dalam meningkatkan sinergitas
Kabupaten/Kota untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait
kebijakan dan keberhasilan pada bidang sanitasi.
Ucapan terima kasih juga
kami sampaikan kepada Bupati Tangerang yg telah menjadi tuan rumah
penyelenggaraan CSS XX tahun 2022, sehinga mudah-mudahan kedepan semua
Kabupaten/Kota dapat memenuhi standar SDG'S dalam bidang sanitasi. Pemprov
Banten bersama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten sangat
berkonsentrasi dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang, khususnya pada
bidang sanitasi.
“Tujuannya, untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Serta mengikutsertakan seluruh potensi masyarakat dalam upaya
mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan sanitasi,” baca M Yusuf.
Disampaikan, sanitasi yang
dikelola dengan baik dan aman akan berdampak terhadap peningkatan sektor
kesehatan, gizi dan produktivitas masyarakat serta merupakan target eksplisit
tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG'S) keenam.
"Untuk mencapai itu
semua, diperlukannya strategi yang lebih dekat untuk menjangkau anak-anak dan
keluarga yang kurang mampu, dengan menyediakan akses untuk memperoleh pasokan
air, sanitasi dan kebersihan yang dikelola dengan baik dan aman," baca M Yusuf.
Ditambahkan, salah satu
penyebab stunting di antaranya dengan praktek sanitasi yang buruk sehingga
dapat menyebabkan balita terserang oleh berbagai penyakit.
"Jamban yang tidak
memenuhi standar seperti jamban cemplung berpotensi besar menyebabkan stunting
pada anak. Sumber air bersih juga akan berpengaruh terhadap stunting, karena
mengindikasikan sanitasi dari suatu tempat tertentu," baca M Yusuf.
Dalam kesempatan itu, Ketua
Umum AKKOPSI yang juga Walikota Jambi Syarif Fasha menyampaikan kegiatan CSS XX
tahun 2022 dilaksanakan selama tiga hari (6-8 September 2022), sehingga
diharapkan mampu merumuskan program sanitasi empat tahun kedepannya.
Tidak hanya itu, ia juga
berharap dengan dilaksanakannya CSS XX tahun 2022 yang mengusung tema 'Sanitasi
Aman, Ivestasi Masa Depan' ini dapat bersama-sama memberikan masa depan yang
aman bagi generasi yang akan datang.
Diketahui, City Sanitation Summit (CSS) merupakan suatu ajang pertemuan untuk bertukar pengalaman, pengetahuan terhadap kegiatan sanitasi dan membangun kemitraan serta mendorong upaya advokasi, promosi untuk pembangunan sanitasi di Indonesia.