Pj Gubernur Al Muktabar Optimis Terhadap Kinerja Perekonomian Provinsi Banten Tahun 2023
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur Banten
Al Muktabar mengaku optimis terhadap kinerja perekonomian Provinsi Banten di
tahun 2023. Sinergi dan kinerja terhadap Anggaran Belanja Pendapatan
Nasional (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) di Provinsi
Banten cukup baik dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi
Covid-19.
Hal itu diungkap Al Muktabar
saat menjadi pembicara utama secara virtual dalam Taklimat Media Laporan
Perekonomian Dan Kinerja Fiskal, Moneter, Dan Keuangan Daerah Provinsi Banten
di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Jl Raya Serang -
Pandeglang Km 7, Sindangsari, Kabupaten Serang, Kamis (26/1/2023).
“Tahun 2022, telah berhasil
kita lalui dengan baik. Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah
resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh
wilayah di Indonesia pada Jumat, 30 Desember 2022,” ungkapnya.
“Indonesia termasuk negara
yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik, sekaligus menjaga
stabilitas ekonomi pada tahun 2022,” tambah Al Muktabar.
Dikatakan, transisi menuju
kebangkitan paska pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022
menguat signifikan. Pertumbuhan perekonomian masih relatif kuat meskipun
menunjukan adanya sedikit penurunan dan sedikit perlambatan yang kaitannya
dengan situasi global.
“Tren pertumbuhan ekonomi
Indonesia dan khususnya Provinsi Banten yang menguat, tentu tidak lepas dari
kinerja kita semua. Dalam support pembiayaan baik itu yang berasal dari APBN
maupun APBD hingga akhir tahun 2022,” ungkap Al Muktabar.
“APBN dan APBD Tahun 2022
telah dipergunakan untuk kerja keras kita sebagai shock absorber (peredam
kejut, red) untuk upaya perlindungan masyarakat dan menjaga momentum pemulihan
ekonomi nasional. APBN dan APBD secara kompak ikut bersinergi hadir di
masyarakat melalui belanja yang terakselerasi didukung dengan lonjakan
pendapatan yang direalisasikan dengan prestasi yang cukup baik,” paparnya.
Ditegaskan, fiskal APBN dan
APBD yang positif didukung kinerja moniter yang juga positif telah berhasil
menjaga masyarakat dan perekonomian Indonesia. Terbukti tangguh menghadapi
berbagai goncangan dan ancaman ketidakpastian kinerja fiskal dan moniter tahun
2022. Serta, mampu meredam gejolak ekonomi dan mendorong pemulihan ekonomi di
Indonesia.
“Perekonomian di Provinsi
Banten telah kembali pulih pasca pandemi Covid-19. PDB Provinsi Banten telah
tumbuh kuat, Triwulan III 2022 years on years sebesar 5,71%. Sudah melampaui
level PDB pra pandemi Covid-19,” ungkap Al Muktabar.
“Selain itu, beberapa
indikator ekonomi makro juga menunjukkan penguatan. Inflasi terkendali, pada
Desember 2022 inflasi di Provinsi Banten tercatat sebesar 4,56% dan masuk lima
besar inflasi terendah secara Nasional. Indeks Pembangunan Manusia Provinsi
Banten pada tahun 2022 yang ditargetkan 73, 32 lebih tinggi dari IPM Nasional
72,91,” tambahnya.
“Sinergi APBD dan APBN
mendukung program pemulihan ekonomi. Dan upaya untuk menjaga dampak adanya
ketidakpastian,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkap
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat
terhadap perekonomian Provinsi Banten di Tahun 2023.
“Kita optimis untuk menghadapi
Tahun 2023,” ungkapnya.
Menurutnya, hal ini didasari
salah satunya oleh komposisi alokasi kredit di Provinsi Banten yang mayoritas
kredit investasi dan kredit belanja modal. Sehingga mampu mendorong
perekonomian Provinsi Banten. Selain itu, transaksi keuangan di Provinsi Banten
terus mengalami peningkatan.
Namun Imaduddin
mengingatkan, perekonomian Provinsi Banten Tahun 2023 masih mengalami
tekanan ekonomi global, tekanan daya beli masyarakat, tekanan harga impor,
serta tren harga komoditas dunia.
“Oleh karena itu, kita di Bank
Indonesia itu selalu ada tiga poin yang kita ingin menjaga di tahun 2003.
Inflasi, inklusivitas, UMKM termasuk juga digitalisasi yang akan membantu
percepatan konsumsi. Untuk Provinsi Banten, yang kita dorong juga wisata,”
ungkapnya.
Sementara Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Provinsi Banten Mahdani mengatakan, pada Tahun 2023
Provinsi Banten menargetkan pertumbuhan ekonomi mendekati 6%. Hal itu seiring
dengan pulihnya perekonomian paska pandemi Covid-19.
“Kesempatan-kesempatan
berusaha bagi pengusaha sekarang lebih mudah,” ungkapnya.
“Investasi kita harapkan
tumbuh lagi, tahun 2022 mencapai 105%. Dengan kondisi surplus listrik,
infrastruktur sudah beres, serta perijinan sudah berbasis OSS (Online Single
Submission),” tambah Mahdani.
Dikatakan, saat ini hampir
seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Banten sudah memiliki Mall Pelayanan Publik
(MPP) yang akan mempermudah perijinan. Tumbuhnya kawasan industri baru
khususnya di Wilayah Selatan Banten diharapkan turut menjadi daya tarik
investasi padat karya untuk tetap bertahan di Provinsi Banten.
Turut hadir: Penjabat
(Pj)Sekretaris Daerh Provinsi Banten M Tranggono, para Kepala Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Banten, Kepala kantor Wilayah Bea Cukai
Banten Rahmat Subagio, Kepala Kantor Perbendaharaan Negara Sugiyarto, akademisi
Untirta Dr Hady Sutjipto, pelaku usaha, akademisi, serta para tamu undangan.