Pemprov Banten Terjunkan Tim ke Sejumlah Titik Terdampak Gempa
Sumber Gambar :Gubernur Banten Wahidin
Halim (WH) mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Banten telah menerjunkan tim ke
sejumlah lokasi terdampak bencana gempa
untuk memantau dan mendata kerusakan dari gempa berkekuatan magnitudo 6,7 skala
richter sore tadi, Jumat (14/1/2022). Hal itu dilakukan belajar dari peristiwa
sebelumnya, Pemprov Banten sudah mempersiapkan berbagai skema dalam rangka
mengantisipasi terjadinya bencana alam yang dimungkinkan terjadi di wilayah
Provinsi Banten.
"Sampai saat ini kami
masih mendata berapa jumlah kerusakan bangunan rumah dan yang lainnya di
lokasi," ungkap Gubernur WH.
"Gempa yang sering
terjadi beberapa tahun terakhir dengan kekuatan yang tidak terlalu besar ini
merupakan bentuk cicilan gempa, sehingga potensi gempa besar yang diprediksi
oleh para ahli tidak terjadi. Mudah-mudahan ini gempa terakhir," jelas Gubernur
WH.
Selain itu, lanjut WH,
belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat ini kesiapsiagaan Pemprov
Banten terus ditingkatkan. Termasuk berbagai skema pencegahan seperti
mengoptimalkan selter yang ada, early warning sistem yang sudah berjalan dengan
baik, penyediaan titik-titik evakuasi serta berbagai sosialisasi evakuasi
kepada masyarakat.
"Masyarakat di lokasi
bencana juga sudah diamankan di tempat-tempat evakuasi yang sudah disediakan
oleh kami (Pemprov Banten, red). Selain itu kami juga sudah menerjunkan tim ke
lokasi bencana," ujarnya.
Hal itu dilakukan,
lanjutnya, sebagai bentuk ketanggapbencanaan yang dilakukan Pemprov Banten yang
bekerjasama dengan Pemda setempat.
WH juga mengungkapkan, di
beberapa titik wilayah yang rawan gempa Pemprov Banten sudah menggalakkan
program rumah tahan gempa. Program itu sudah dilakukan sejak tiga tahun
terakhir dan sampai saat ini masih terus dilakukan.
Diungkapkan WH, masyarakat
sekitar sudah melakukan evakuasi secara mandiri. Karena BMKG sudah mengumumkan tidak
ada potensi tsunami, biasanya masyarakat menunggu sampai dua jam di tempat
evakuasi.
"Setelah dua jam tidak
ada gempa lagi, biasanya masyarakat akan kembali ke rumahnya
masing-masing," ucapnya.
Sementara itu Kepala
Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten Nana Suryana dalam keterangannya
mengatakan pasca terjadi gempa tersebut Gubernur Banten WH langsung
memerintahkan BPBD Provinsi Banten untuk langsung terjun ke lokasi bencana.
Atas perintah tersebut pihaknya sudah menerjunkan sejumlah personil ke titik
lokasi bencana.
"Masyarakat juga sudah
diimbau untuk tidak mendekati atau berdiam diri di rumah, harus melakukan
evakuasi ke tempat yang sudah ditentukan," katanya.
Nana menjelaskan, ada
beberapa kerusakan baik bangunan rumahÂ
masyarakat maupun bangunan sosial
termasuk juga tempat ibadah di beberapa lokasi di dekat pusat gempa seperti di
Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Munjul, Sukaresmi serta beberapa
Kecamatan lainnya
"Untuk jumlahnya masih
dalam proses pendataan oleh BPBD di daerah. Tapi kalau untuk korban jiwa tidak
ada, hanya ada yang luka-luka saja karena reruntuhan gedung," jelasnya.
Nana mengakui gempa yang
terjadi sore tadi sampai lima kali gempa susulan. Namun yang paling besar itu
gempa pertama.
Untuk diketahui, Provinsi
Banten dilanda gempa tektonik sekitar pukul 16.05 WIB dengan kekuatan magnitudo
6,7 skala richter dengan pusat gempa di 132 km laut barat daya dengan kedalaman
40 km.
Kepada masyarakat di lokasi
terdampak diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang
retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah masing-masing.
Sumber : BiroAdpimBanten