Pelibatan Tokoh Informal dalam Mendukung Vaksinasi Covid-19
Sumber Gambar :Pemerintah pusat maupun daerah saat ini sedang berupaya melakukan penanganan Covid-19. Selain penerapan protokol kesehatan, hal yang sedang digencarkan yakni program vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi tahap I
diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan pada akhir Februari akan dilakukan
vaksinasi tahap II.
Provinsi Banten
direncanakan akan mendapatkan 2.1 juta dosis vaksin pada pengiriman vaksin
tahap dua akhir Februari 2021. Jumlah vaksin tersebut digunakan untuk vaksinasi
tahap dua pada Maret 2021.
Berdasarkan penjelasan
Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji H (Kabar Banten, 19 Februari 2021) vaksinasi tahap dua mulai Maret 2021. Vaksinasi tahap II ini sasarannya adalah
mereka yang bertugas sebagai pelayan publik, mulai dari TNI/polri, ASN, pejabat
vertikal, anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota, serta pelaku usaha yang
memberikan daya ungkit ekonomi.
Dalam tahap juga
terdapat tenaga kesehatan yang belum ikut vaksinasi pada tahap pertama.
Untuk tingkat provinsi,
Dinas Kesehatan Provinsi Banten akan melaksanakan vaksinasi secara massal
kepada ASN, Polda Banten dan Korem 064/MY.
Terhadap program
vaksinasi tahap II ini, Dinas Kesehatan menambah vaksinator untuk melakukan
vaksinasi. Awalnya vaksinator berjumlah 6000 orang dan kini mencapai 8000
orang.
Fasilitas kesehatan
(faskes) untuk vaksinasi yaitu rumah sakit pemerintah dan swasta, 245
puskesmas, ditambah sekitar 165 klinik. Jika dibutuhkan, tidak menutup
kemungkinan dilakukan penambahan klinik serta dibentuk pos-pos baru di luar
faskes tersebut.
Penambahan vaksinator
dan faskes ini diperlukan mengingat sasaran program vaksinasi dengan sasaran
yang makin luas, dengan berbagai latar belakang yang beragama.
Dengan semakin banyaknya
sasaran vaksinasi maka agar berjalan sukses diperlukan pelibatan luas
masyarakat terutama dalam hal sosialisasi.
Hal itu sangat
diperlukan mengingat program vaksinasi masih ada masyarakat yang menganggap
tidak aman dan masih ragu kehalalannya. Hal ini dapat dipahami mengingat
gencarnya informasi hoax yang berkembang melalui media sosial, sehingga
keyakinan masyarakat akan vaksinasi Covid-19 ini tergerus.
Kapolri dalam rapat
pimpinan TNI Polri menyatakan dukungan dalam penanganan Covid-19 untuk
melakukan sinergi TNI, pemerintah pusat dan daerah.
Komitmen Kapolri
langsung dilakukan Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto. Dalam pertemuan
dengan sejumlah kalangan seperti pengurus MUI Provinsi Banten, Kanwil Kemenag
Banten dan pimpinan media massa pada 18 Februari 2021, Polri akan menggandeng
berbagai tokoh informal dalam penanganan Covid-19, baik dalam sosialisasi untuk
menerapkan protokol kesehatan maupun mengenai dalam hal vaksinasi.
Menurut Kapolda,
Bhabinkamtibmas memiliki keterbatasan personil maupun jaringan ke masyarakat tokoh
informal ini seperti kiai, ustad dan penyuluh agama harus dilibatkan. Dengan
demikian, diharapkan program vaksinasi bisa optimal.
Sinergitas antara
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota yang didukung elemen TNI/Polri,
sangat penting dalam pelibatan secara luas tokoh informal dalam program
penanganan Covid-19.
Program vaksinasi dapat
berjalan sukses jika perangkat tersebut bisa menjalin sinergitas hingga ke
tingkat paling bawah, atau wilayah pelosok. Mengandalkan tenaga kesehatan tentu
sangat terbatas sehingga dukungan penting perangkat TNI/Polri, tokoh agama,
penyuluh agama, kiai-kiai kampung, guru ngaji, guru madrasah harus juga menjadi
perhatian pemerintah daerah melalui Satgas Covid-19, sehingga penanganan
Covid-19 di Banten bisa berjalan secara optimal.***(Maksuni, Praktisi Pers)