Nama Cucu Prabu Surosowan Banten Menjadi Nama Baru Jembatan Bogeg
Sumber Gambar :Banten--Geliat pembangunan Provinsi Banten terus berjalan di akhir masa jabatan Wahidin Halim-Andika hazrumi. Diantara salah satu infrastruktur yang akan diresmikan adalah Jembatan Bogeg yang berada di JL Syekh Nawawi Al-Bantani. Pembangunan jembatan yang melintas di atas Jalan Tol Tangerang-Merak itu akan meningkatkan perekonomian masyarakat karena akan mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di lokasi tersebut.
Anggaran yang digelontorkan
Pemprov Banten untuk pembangunan jembatan Bogeg ini sebesar Rp. 165 miliar.
Jembatan ini akan menjadi icon baru Provinsi Banten setelah Kawasan Kesultanan
Banten di banten lama dan Banten International Stadium. Hal seperti ini dengan
penggunaan ornamen khas Banten, batik Banten dan juga ukiran batik Mandalika
pada jembatan.
Pada jembatan dengan panjang
78 meter dan lebar 33 meter itu ada 8 (delapan) lajur jalan. Setiap arahnya
terdiri dari 4 (empat) lajur jalan yang akan memperlancar kendaraan.
“jalannya cukup lebar dan
panjang, bisa 4 jalur, kanan kiri 8 jalur,” ucap Gubernur Wahidin Halim (WH)
ketika meninjau jembatan yang segera akan diresmikan itu, Rabu (16/3).
Menurut rencana jembatan itu
akan diresmikan pada hari selasa (29/3) dan akan diberi nama baru dengan nama
pahlawan Nasional asal Banten yang bernama Raden Aria Wangsakara. Pahlawan
Nasional raden Aria Wangsakara diresmikan menjadi pahlawan nasional oleh
Presiden Jokowi atas jasa-jasanya dalam menyelamatkan dari serangan kesultanan
Banten VOC Belanda pada tahun 1654 di perbatasan Banten-Jakarta.
Berdasar data buku Banten Sejarah dan Peradaban karya Guillot, Ibunda Raden aria Wangsakara adalah Nyai Mas Cipta Surasowan, ia adalah cucu dari Pangeran Sanghyang Surajaya bin Prabu Surosowan yang bertahta di Banten Lama sebelum disampaikan oleh Sultan Maulana Hasanudin. Sultan Maulana Hasanuddin sendiri adalah sama-sama cucu Prabu surosowan. Nyai Mas Cipta dinikahkan dengan Pangeran Wiraraja dari Kerajaan Sumedang Larang dan memiliki putra Raden Aria Wangsakara, atau masyarakat kabupaten serang Timur di Tanara, lempuyang, Binuang memanggilnya dengan sebutan raden Kenyep Aria Wangsakara. Raden aria Wangsakara sendiri menikah dengan dua cucu Sultan Maulana Hasanudin yaitu Ratu Maimunah binti Tubagus Idham dari Kresek dan Ratu Zakiyah binti ratu Salamah binti Sultan Abul Mafakhir dari Kenari Kasemen.
Sumber : Biroadpimbanten