Merdeka dari Pandemi Covid-19
Sumber Gambar :Peringatan Hari Ulang
Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tahun 2020 terasa berbeda
karena masih dalam suasana pandemi Covid-19. Namun demikian, masyarakat tetap
merayakannya secara antusias dan meriah.
Berbagai perlombaan
dalam rangka Agustusan tetap digelar, walaupun dengan skala terbatas.
Masyarakat seolah ingin melupakan bayang-bayang pandemi Covid-19 yang telah
berlangsung dalam empat bulan ini.
Harus diakui pula,
masih banyak masyarakat yang abai dalam penerapan protokol kesehatan dalam
merayakan Agustusan. Ini lah pekerjaan rumah (PR) bersama semua elemen bangsa.
Makna HUT ke-75
Kemerdekaan RI dalam konteks sekarang yakni semangat bersama bebas dari
cengkeraman penyebaran Covid-19. Sosialisasi agar masyarakat patuh dalam
penerapan protokol kesehatan, semisal memakai masker, harus terus digaungkan.
Jika hal ini lemah, maka kita akan makin ‘tertindas’ oleh penyebaran Covid-19.
Apalagi dalam pekan ini,
tren peningkatakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Ironisnya, peningkatan
ini seiring dengan rencana penerapan belajar tatap muka pada sejumlah daerah di
Banten.
Gubernur Banten Wahidin
Halim mengungkap perkembangan Covid-19 di Banten masih mengalami kenaikan
6 sampai 20 kasus per hari. Peningkatan ini disebabkan oleh mulai
tingginya aktivitas warga Banten ke Jakarta. Peningkatan juga tidak lepas dari
munculnya klaster baru penularan di Banten yaitu perkantoran di wilayah
Tangerang Raya.
Wahidin mengatakan,
kasus Covid-19 di Banten masih mengalami peningkatan meskipun posisinya sudah
berada di urutan ke-14 se-Indonesia. Peningkatan ini berbeda dibanding sebelum
dilakukan perpanjangan PSSB yang berlaku saat ini yaitu rata-rata 2 kasus
perhari. (kabarbanten.pikiran-rakyat.com,
17 Agustus 2020).
Data dan fakta mengenai
kasus Covid-19 yang terus meningkat pada era adaptasi kebiasaan baru ini
membuat semua pihak, baik Pemprov Banten, pemkab/pemkot di Banten, serta
seluruh elemen masyarakat harus menyatukan pandangan, langkah dan sikap dalam
menghadapai penyebaran Covid-19.
Ini lah tantangan
sesungguhnya di era sekarang. Kemerdekaan dari penjajah atau penindasan dalam
konteks sekarang bukan fisik, tetapi melawan atau memutus penyebaran
Covid-19. Upaya sekeras apapun tak akan berarti kalau kita sebagai bangsa tak
bersatu. Butuh semangat persatuan dan kendali utama yakni pada anjuran
pemerintah yakni agar mematuhi protokol kesehatan.
Meningkatknya kasus
Covid-19 merupakan peringatan yang sangat keras, bahwa jika kita bercerai
berai, tanpa semangat persatuan, menerapkan atau mematuhi protokol kesehatan,
maka penyebaran Covid-19 akan makin meluas. Jika penyebaran Covid-19 terus
meluas, maka sudah tentu “kemerdekaan” itu masih susah didapat. Oleh karena
itu, mari pada momentum HUT ke-75 Kemerdekaan RI kita makin meningkatkan
kewaspadaan dan juga mematuhi protokol kesehatan. Tanpa semangat persatuan,
penyebaran Covid-19 tidak akan pernah lenyap. Maka ikuti anjuran pemerintah,
melewan Covid-19, paling utama mendisiplinkan diri dalam penerapan protokol
kesehatan*** (Maksuni, praktisi pers bekerja di Banten)