Merasakan Segarnya Es Limun di Festival Cisadane

Sumber Gambar :

Kesegaran minuman berbahan jeruk nipis karya usaha kecil dan menengah (UKM) Karawaci bisa dirasakan pengunjung Festival Cisadane 2019. Minuman ini dipopulerkan Nurul Fitrisia, salah satu guru Bahasa Inggris SMKN 4 Kota Tangerang.

JERUK nipis, kaya manfaat. Bisa dinikmati untuk kesehatan dan kecantikan alami. Buah berasa asam ini sangat menyegarkan jika diolah benar. Seperti yang dilakukan Nurul. Minuman jeruk nipis dikemas botol. Dengan label dasar hijau, biru, dan putih. Ada gambar jeruk nipis. Tulisannya ”Es Limun”. Limun juga dicampur selasih. Harganya Rp7.000 per botol. Kini, ibu tiga anak ini bisa meraup omzet hingga Rp21 juta per bulan.

Dia menjalani bisnisnya sejak Agustus 2018 lalu. Modalnya Rp200 ribu. Awalnya, Nurul memproduksi es limun dengan kemasan gelas. Pertama dijual saat mengikuti bazar di Cipondoh. Olahan jeruk nipisnya, rupanya dapat diterima masyarakat dengan baik. “Setelah mengikuti pelatihan UKM di Kecamatan Karawaci, saya sadar bahwa kemasan itu penting. Di situlah saya mulai beralih ke kemasan botol. Juga kelengkapan stiker merek, komposisi serta manfaat dari minuman ini,” ungkap Nurul di arena Festival Cisadane, Rabu (31/7).

Nurul menjelaskan, jeruk nipis bermanfaat untuk anti kanker, menetralkan kadar pH tubuh, solusi sembelit dan cocok untuk yang sedang diet. ”Minuman ini juga meningkatkan sistem imun tubuh, membantu mencerahkan kulit, membantu sistem limpa dalam tubuh, membantu otak untuk bekerja lebih optimal,” sebut perempuan berpakaian corak bunga-bunga itu.

Saat itu juga Nurul mulai menambah nilai modalnya hingga Rp2 juta yang diperuntukan membeli label dan kemasan botol. Namun, jumlah pesanan saat itu baru di angka 20 hingga 30 botol per harinya. “Itu juga belum tentu setiap hari ada pesanan,” kata dia menceritakan awal-awal menjual limun jeruk nipis.

Seiring waktu berjalan, Nurul yang dibantu sang suami tak pernah berhenti memasarkan produk minuman buatannya di pasaran. Selain menjual melalui Instagram, Nurul memperjuangkan produknya bisa masuk pasar mini market. “Awal 2019 minuman ini diterima di 212 Mart di daerah Ciledug. Sekarang saya sudah memproduksi 100 botol per hari rutin untuk dijual,” ungkap perempuan berkerudung ungu itu.

Sejak saat itu, produk minuman buatannya mulai banyak dipesan. Tak sedikit juga yang mengajukan menjadi reseller. “Jumlah produksi belum banyak banget sih, tapi segitu saja saya sudah bersyukur,” kata dia.

Sumber : https://www.radarbanten.co.id/merasakan-segarnya-es-limun-di-festival-cisadane/


Share this Post