Menjaga Kestabilan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran

Sumber Gambar :

Selama Ramadan dan jelang Hari Raya Idulfitri 1443 H, kebutuhan bahan pokok akan terus meningkat. Oleh karena itu, pemerintan harus bisa menjamin ketersediaan bahan pokok agar tidak terjadi kelangkaaan yang berujung pada kenaikan harga.

Dalam mencegah kelangkaan bahan pokok, maka pemerintah pusat, pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah terkait harus memperhatikan mulai dari produksi, distribusi pasokan di pasar sangat penting. Upaya ini untuk menekan laju inflasi yang tinggi.

Inflasi adalah kenaikan harga barang yang sifatnya terus menerus. Penyebab inflasi ada dua yakni meningkatnya permintaan dan meningkatnya biaya produksi.

Inflasi terjadi karena beberapa hal. Diantaranya pertama yang bersifat fundamental atau inti meliputi makanan jadi, sewa rumah, kesehatan, pendidikan, jasa, kendaraan, akses jalan, jalur distribusi yang menyumbang 61 persen.

Kedua, dampak kebijakan pemerintah pusat. Seperti yang saat ini terjadi kenaikan BBM, listrik, angkutan dalam kota, rokok, gas dan kebijakan suku bunga yang menyumbang 21 persen. Ketiga bahan pangan yang melonjak seperti harga beras, daging, cabe, bawang merah, menyumbang 18 persen.

Dalam rangka menjaga kestabilan harga pokok, maka pemda membentuk tim pengendali inflasi daerah (TPID). Salah satu tugas TPID yakni  melakukan pemantauan terhadap laju inflasi daerah. Dengan cara meningkatkan kerjasama antar lembaga, dan memberikan rekomendasi yang dapat diimplementasikan dan dimonitor dengan baik oleh pemerintah provinsi maupun pusat.

Secara umum di Banten, perkembangan harga pokok sejak Januari hingga Maret terjadi perubahan. Diantaranya kebutuhan yang banyak dikonsumsi yakni daging sapi stabil diangka Rp150 ribu, daging kerbau naik dari Rp130 ribu menjadi Rp140 ribu.

Berdasarkan hasil pantauan di Pasar Lama, Serang, Banten, harga beras premium tercatat Rp12.000/kg, beras medium Rp10.000/kg, cabe merah keriting 30.000-40.000/kg, dan cabe merah besar 30.000-40.000/kg.

Saat kunjungan ke Kota Serang, akhir pekan lalu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengapresiasi kerja sama dan sinergi lintas kementerian dengan pemerintah daerah dalam menjaga pasokan bahan kebutuhan pokok pada selama Ramadan hingga hari raya Idul Fitri.

Wamendag menyatakan ketersediaan bahan pokok di Provinsi Banten relatif sangat terjaga karena peran besar dari Pemerintan Provinsi Banten.

Ia mengapresiasi Pemprov Banten berhasil menjalin sinergi dengan Pemerintah Pusat maupun stakeholder terkait seperti pengusaha dan kelompok masyarakat sehingga bahan-bahan pokok di Banten relatif aman (Antaranews, 15/4/2022).

Harga bahan pokok diharapkan akan tetap stabil hingga menjelang Lebaran nanti. Oleh karena itu, peran pemerintah melalui OPD terkait harus terus melakukan pemantauan dan langsung melakukan langkah-langkah antisipatif bila ada gejala kelangkaan bahan pokok.

Peran aparat penegak hukum juga diintensifkan dalam melakukan pengawasan terhadap kemungkinan adanya oknum penimbun bahan pokok. Adanya Satgas Pangan diharapkan fungsi pengawasan akan lebih efektif.

Untuk mengurangi peningkatan terhadap kebutuhan bahan pokok seperti daging maka masyarakat juga bisa mengambil alternatif untuk kebutuhan puasa dan Lebaran dengan mengonsumsi ikan dan bahan pangan yang lain.

Dengan mengonsumsi bahan pangan yang lebih variatif diharapkan mampu menekan tingkat kebutuhan bahan pokok di pasaran. Selain itu, pemerintah juga harus mampu menjaga kestabilan harga pokok dengan tidak mengeluarkan kebijakan yang berdampak pada terjadinya inflasi yang tinggi. Adanya rencana kenaikan Pertalite, LPG 3 kg, tarif listrik hendaknya ditunda karena momentum tidak tepat.

Ramadan dan Lebaran merupakan momentum yang tidak tepat dalam membuat kebijakan kenaikan BBM dan listrik. Sekarang yang dibutuhkan bersama-sama menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok.

Dengan sinergi antar intansi terkait, didukung kalangan DPR DPRD dan masyarakat diharapkan tidak ada kelangkaan bahan pokok sehingga kebutuhan pokok masyarakat hingga Lebaran terjamin.*** (Maksuni, Praktisi Pers)


Share this Post