Meningkatkan Kesejahteraan Buruh Tani

Sumber Gambar :

Kondisi pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor ekonomi. Selain industri, perdagangan dan jasa, juga pada sektor pertanian sehingga berdampak pada turunnya upah buruh tani.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten, Nilai Tukar Petani (NTP) Banten pada Januari 2021upah buruh tani di Banten pada Januari 2021 mengalami penurunan dari Rp60.987 per hari menjadi Rp60.760 per hari.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, upah buruh tani di Banten pada Januari 2021 berada di Rp66.148  per hari, naik 0,29 persen dari bulan sebelumnya. Meski demikian, secara riil mengalami penurunan sebesar 0,37 persen, yaitu dari Rp60.987 menjadi Rp60.760 per hari.

Dikutip dari berita resmi statistik BPS Banten, Rabu 3 Februari 2021, selain upah buruh tani di Banten  NTP menjadi satu indikator untuk melihat tigkat kemampuan daya beli petani di perdesaan.

Diketahui, NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tiggi NTP, secara relasi semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di empat kabupaten di Banten, pada Januari 2021 NTP secara umum mengalami peningkatan sebesar 0,42 persen dibandingkan NTP Desember 2020.

Peningkatan NTP yang terjadi pada Januari 2021 ini dikarenakan oleh tigginya kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,10 persen dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,68 persen.

Sementara untuk nilai tukar usaha pertanian (NTUP) Banten Januari 2021 sebesar 100,63 atau naik 0,37 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya di angka 100,26. NTUP diperoleh dari perbandingan indeks It terhadap Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari biaya roduksi dan penambahan barang modal (BPPBM).

Peningkatan NTP terjadi pada subsektor tanaman hortiultura sebesar 1,98 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,46 persen dan subsector, tanaman pangan sebesar 0,41 persen, sedangkan subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu subsektor Peternakan sebesar 1,42 persen dan subsektor Perikanan sebesar 0,08 persen.

BPS Banten juga mencatat ata-rata harga gabah di tingkat petani sendiri pada Januari 2021 mengalami kenaikan untuk gabah kering giling (GKG) sebesar 3,38 persen. Kenaiakannya dari Rp4.622 menjadi Rp4.778 per kilogram. Lalu untuk gabah kering panen (GKP) naik sebesar 3,56 persen atau dari Rp4.205 menjadi Rp4.355 per kilogram.

Untuk kualitas GKP pada varietas Ciherang dengan harga terendah sebesar Rp4.000 er kilogram. Sedangkan untuk kualitas GKG dengan harga tertinggi pada varietas Ciherang sebesar Rp5.200 per kilogram.

Data-data yang dirilis BPS merupakan potret dari perkembangan sektor pertanian di Banten.

Keberadaan pengelola sektor pertanian yakni antara petani pemilik lahan dan petani penggarap harus dibangun hubungan yang baik.

Dalam kondisi yang kurang baik, maka petani penggarap atau buruh tani akan terasa dampaknya yang cukup besar. Oleh karena itu, hal ini harus menjadi perhatian terutama untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Sebagaimana diketahui, jumlah buruh tani paling banyak merupakan warga perdesaan. Harapannya, pemerintah memperhatian para buruh  tani melalui program Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga kesejahteraan petani juga meningkat.

Buruh tani juga merupakan pekerjaan yang juga harus diperhatikan seperti buruh di pabrik juga karena berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Pemerintah memang saat ini sedang gencar dalam gerakan ketahanan pangan dan pengembangan agrobisnis. Diversifikasi usaha pertanian, bahkan di Banten telah memiliki BUMD Agribisnis, menjadi peluang untuk peningkatan kesejahteraan buruh tani.

Sektor ketahanan pangan pada masa pandemi juga menjadi yang paling banyak diminati sehingga peluang lebih besar. Perlu pembinaan terhadap para buruh tani untuk bisa mengembangkan pada sektor agribisnisnya. Ini menjadi tantangan bagi para penyuluh pertanian di daerah-daerah perdesaan.*** (Maksuni, Praktsi Pers)

 


Share this Post