Mengangkat Sektor UMKM Masa Pandemi

Sumber Gambar :

Dikala kondisi ekonomi sedang kurang baik akibat dihantam pandemi Covid-19, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tumpuan bagi perekonomian nasional.

Hal itu sangat disadari pemerintah sehingga memberikan perhatian kepada sektor UMKM baik dalam bentuk pembinaan, bantuan maupun pemasaran.

Berbagai upaya menjalin kemitraan juga sedang digalakkan. Termasuk membuka akses produk UMKM pada berbagai sektor yang prospektif.

Pada Senin 17 Januari 2021, Kemenperin, Kemenkop dan UKM serta Kemenag menjalin kerjasama mendorong produk UMKM memasok kebutuhan para jemaah haji. Perjanjian kerjasama ini, tentu sangat membantu UMKM bisa mengembangkan diri dalam menciptakan produk.

Perhatian pemerintah terhadap sektor UMKM ini ditegaskan Presiden Joko Widodo, saat memberikan sambutan dalam acara ‘Penandatanganan Kerja Sama Dalam Rangka Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)’.

Dikutip dari laman Setneg.go.id, Presiden memandang bentuk kemitraan dengan perusahaan besar diperlukan UMKM untuk tumbuh kompetitif dan turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.

Pemerintah mendorong kemitraan kedua pihak tersebut harus terus dikembangkan dengan prinsip saling menguntungkan hingga dapat berdaya saing di pasar global.

Terwujudnya bentuk kemitraan antara UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar tersebut tentu menjadi kabar baik bagi upaya peningkatan kelas UMKM di Tanah Air, utamanya di tengah situasi pandemi saat ini.

Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya atas kerja keras yang ditunjukkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mampu menerjemahkan arahan Presiden beberapa waktu lalu.

Diketahui, program kemitraan ini merupakan tindak lanjut BKPM terhadap sejumlah arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan adanya kolaborasi atau keterlibatan UMKM dengan usaha-usaha besar demi peningkatan kualitas UMKM dan pemerataan ekonomi.

Presiden Joko Widodo, saat memberikan sambutan dalam acara Penandatanganan Kerja Sama Dalam Rangka Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menegaskan bahwa bentuk kemitraan tersebut diperlukan UMKM untuk tumbuh kompetitif dan turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.

Beberapa hal yang ditekankan yakni pemerintah dapat menjamin agar kontrak kerja yang ditandatangani sejumlah pihak tersebut dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Langkah pertama yang dapat dilakukan ialah dengan memastikan kerja sama tersebut berlangsung secara berkelanjutan.

Di pihak lain, UMKM dapat terus belajar dan meningkatkan manajemen dan kualitas produknya sesuai dengan keinginan pasar untuk naik kelas.

Kebijakan pemerintah yang memberikan perhatian serius pada sektor UMKM merupakan peluang besar terjalinnya kemitraan dan kolaborasi yang tujuannya meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kebijakan ini diharapkan bisa diterapkan secara optimal sehingga hasilnya bisa berdampak pada peningkatan kelas sektor UMKM dan perusahaan besar bisa terus tumbuh.

Di Banten, sektor UMKM juga memiliki peran dalam pertumbuhan ekonomi. Berbagai bantuan yang masuk dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Secara kumulatif, empat klaster program yang menjadi fokus Satgas PEN yaitu sektor perlindungan sosial, UMKM, Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/D), serta pembiayaan korporasi yang mencapai realisasi Rp277,68 Triliun pada minggu pertama kuartal IV 2020 lalu.

Dikutip dari laman covid19.go.id, penyerapan signifikan terjadi di sektor UMKM yaitu Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro telah terserap penuh untuk tahap awal bagi 9,1 juta pelaku usaha mikro. Program ini memberikan hibah Rp2,4 juta kepada pelaku usaha mikro dan kecil.

Program ini sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM bisa bertahan di masa pandemi Covid-19. Namun demikian, pola bantuan ini bisa dikembangkan dalam bentuk pendampingan usaha. Sejumlah perusahaan seperi Go Food, facebook dan lainnya menyasar dari aspek pelatihan dalam peningkatan skill pelaku usaha terutama dalam pemasaran digital. *** (Maksuni, Praktisi Pers)

 

 


Share this Post