Menekan Laju Angka Kemiskinan Pada Masa Pandemi

Sumber Gambar :

Badan Pusat Statistik (BPS) Banten memprediksi pandemi Covid-19 di Banten akan berdampak pada peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran di Banten. Angka kemiskinan diprediksi naik 2,5 persen dari periode September 2019 sebanyak 4,94 persen.

 

Selain angka kemiskinan, BPS juga memprediksi angka pengangguran bisa naik dua digit dari 8,11 persen bisa menembus angka 10 persen. Sebagaimana dijelaskan Kepala BPS Banten Adhi Wiriana, terdapat beberapa faktor awal yang bisa mendorong peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data, masih terjadi pelemahan daya beli masyarakat.

 

Prediksi BPS mengenaikan kenaikan angka kemiskinan dan pengangguran bukan yang mengagetkan, karena dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan masyarakat. Terutama adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jelas menyebabkan sektor usaha terganggu.

BPS sendiri belum bisa memastikan bagaimana perkembangan ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran di Banten. Sebab, perkembangan ekonomi triwulan II baru akan dirilis pada Agustus 2020, begitupun angka kemiskinan dan pengangguran yang baru akan dirilis pada bulan yang sama.

 

Berdasarkan proyeksi Kementerian Keuangan, akibat Covid-19 perekonomian dunia bakal mengalami kontraksi. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dalam kondisi minus  persen (-5%) . Sementara, perekonomian Indonesia berpotensi hingga minus 1 persen (-1 %).

 

Meskipun demikian, Gubernur Banten Wahidin Halim dalam rapat Rabu (1/7/2020) perekonomian Provinsi Banten diproyeksikan masih mampu mengalami pertumbuhan positif.

 

Pemulihan ekonomi akan sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat sehingga berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Pemulihan ekonomi akan sangat ditentukan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Karena itulah cara untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

 

Semua pihak pasti mengharapkan  pandemic Covid-19 segera mereda dan ekonomi Banten bisa kembali pulih. Untuk mempercepat pemuliha n ekonomi salah satunya dengan penerapan ‘new normal” atau kenormalan baru.

 

Di Banten sendiri, untuk zona merah belum diberlakukan karena PSBB masih diperpanjang. Namun persiapan penerapan ‘new normal’ telah dilakukan.Penerapan new normal secara bertahap akan sangat ditentukan oleh kedisiplinan masyarakat. Oleh karena itu, mari bersama-sama disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga mampu memutus penyerabaran Covid-19 dan ekonomi kembali pulih.

 

Dalam kaitan ini, maka keberhasilan dalam pemulihan ekonomi akan sangat ditentukan dari keberhasilan mendisiplinkan masyarakat pada masa pandemi Covid-19 dengan tatanan kenormalan baru. Tentu saja, tatanan kenormalan baru bukan dimaknai kembali pada kondisi sebelum pandemi Covid-19, tetapi era dimana masyarakat harus senantiasa disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

 

Harapannya saat pertumbuhan ekonomi pulih, roda perekonomian akan berjakan normal dan daya beli masyarakat akan naik. Ujungnya, saat ekonomi membaik, maka laju angka kemiskinan bisa dicegah bakan ditekan.*** (Maksuni, jurnalis bekerja di Kabar Banten)

 

 


Share this Post