Mendorong Daerah Khusus “KP3B”
Sumber Gambar :Keberadaan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) dengan bangunan perkantoran yang megah, seringkali mendapat sorotan. Terutama jika melihat kondisi masyarakat sekitar KP3B.
Mulai kondisi rumah-rumah
warga yang masih banyak kurang layak, dan juga ketersediaan jamban keluarga.
Alhasil, potret masyarakat sekitar KP3B selalu dikontraskan dengan kemegahan
bangunan kantor KP3B.
Kondisi yang paradoksal ini
tentu menjadi masukan agar Pemprov Banten lebih memperhatikan masyarakat
sekitar. Walaupun tidak mengukur dari sisi kedekatan wilayah.
Pada acara Hari Bhakti PU
Ke-77 yang digelar Dinas PUPR Pemprov Banten di Kelurahan Cipete, Kecamatan
Curug, Kota Serang, Jumat (9/12/2022) lalu, Pemprov Banten memberikan bantuan
pembangunan jamban sebanyak 77 unit.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan mengungkapkan, kegiatan
pembangunan jamban kali ini pihaknya bekerjasama dengan STBM, dimana PUPR
Banten menyumbangkan material untuk pembangunan jamban, sedangkan untuk
pelaksanaannya bekerjasama antara STBM, Karang Taruna, serta masyarakat.
Dikatakan Arlan, bantuan
jamban dalam Hari Bhakti PU kali ini sejalan dengan prioritas pemerintah saat
ini, terutama dalam menunjang kesehatan lingkungan yang berimplikasi pada
penurunan angka stunting dan gizi buruk (Kabar Banten, 12 Desember 2022).
Diketahui, sedikitnya 500 KK
atau kepala keluarga di Kecamatan Curug, Kota Serang, belum memiliki jamban.
Walhasil, warga kecamatan yang merupakan tempat Kawasan Pusat Pemerintahan
Provinsi Banten (KP3B) berada itu masih melakukan buang air besar di kebun,
atau dalam istilah lainnya dolbon.
Camat Curug, Eni Sundaryani
mengatakan, sebelumnya warga di wilayahnya belum pernah tersentuh program
bantuan pembangunan jamban dari Pemprov Banten, meskipun secara jarak paling dekat
dengan pusat pemerintahan Provinsi Banten..
Kepada Pemprov Banten Eni
berharap, warganya bisa mendapat perhatian lebih terhadap berbagai program
pembangunan yang dilakukan. Sebab sebagai teras pusat pemerintahan, tidak elok
rasanya jika berbagai persoalan kesejahteraan masyarakat masih jauh panggang
dari api.
Diakui Eni, beberapa waktu
lalu beberapa kelurahan di Kecamatan Curug pernah mendapat bantuan MCK atau
jamban dari pemerintah. Hanya saja dalam perawatannya tidak terorganisir dengan
baik, sehingga saling lempar antar warga. Akhirnya MCK itu tidak lama kemudian
menjadi rusak karena tidak terawat.
Pemprov Banten diharapkan bisa
menjadikan daerah dekat KP3B sebagai daerah yang memiliki perhatian khusus.
Bahkan alangkah baiknya,kelurahan sekitar KP3B menjadi kelurahan percontohan
untuk berbagai aspek program pembangunan unggulan. Misalkan kelurahan sehat,
kelurahan bebas stunting, maupun kelurahan bebas rumah kumuh. Semoga saja,
Pemprov Banten bisa mewujudkannya.
Dengan menjadikan kelurahan
dekat KP3B menjadi daerah percontohan pembangunan tentu akan membuat program
Pemprov Banten memiliki sense of environment. Walaupun, tentu ukurannya bukan
hanya kelurahan tertetu saja, tetapi juga semua daerah yang memang membutuhkan
perhatian.
Bantuan 77 jamban untuk warga
diharapkan menjadi pemantik untuk menyelesaikan kekurangan lainnya. Tentu saja,
perhatian bukan hanya dari Pemprov Banten saja, tetapi juga diharapkan dari
kalangan swasta.
Pemprov Banten mellalui Forum
CSR Banten bisa mendorong sejumlah perusahaan untuk menyalurkan dana CSR untuk
pembangunan jamban warga tersebut. Di sisi, warga juga perlu mendapatkan
edukasi agar menjaga dan merawat jamban yang dibangun untuk keperluan MCK.
Dalam hal ini, peran Ketua RT,
RW dan pihak kelurahan serta kader kesehatan sangat diperlukan untuk memberikan
edukasi dan penyuluhan kepada warga. Dengan demikian, bantuan jamban tersebut
bisa digunakan dan bermanfaat untuk masyarakat. Jangan sampai
bantuan jamban menjadi mubazir dan tidak berfungsi. *** (Maksuni, Praktisi Pers)