Mendesak, Revitalisasi Sungai Cibanten utuk Cegah Banjir di Kota Serang

Sumber Gambar :

Penyebab banjir terbesar yang melanda Kota Serang pada Selasa, 1 Maret 2022 sudah terungkap. Yakni akibat dengan curah hujan tinggi berdurasi panjang, sehingga Bendungan Sindangheula mengalami overload hingga air melimpah ke Sungai Cibanten.

Dari banjir yang tercatat di Bendungan Sindangheula, mendekati Q200 tahunan atau cukup signifikan menimbulkan dampak di hilirnya.

Perlu diketahui, kapasitas tampungan di Bendungan Sindangheula hanya 9 juta meter kubik per detik atau mengalami overload.

Kondisi itu yang kemudian membuat air limpasan ke Sungai Cibanten. Dari hasil perhitungan, debit yang diterima itu sebanyak 11 juta meter kubik atau kelebihan 2 juta kubik.

Kelebihan ini berdampak air meluap di Sungai Cibanten, karena terjadi pendangkalan dan penyempitan. Pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidurian, Ciujung dan Cidanau telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Kota Serang dan Kabupaten Serang, dan bersepakat untuk membenahi di hilirnya. Yakni agar badan sungai berfungsi sebagaimana mestinya.

Diketahui,  di hilir ini sungainya banyak terkooptasi yakni adanya bangunan-bangunan sudah dibangun di badan sungai bukan di pinggir sungai lagi. Akibat kondisi tersebut, sungai menyempit dan membuat kapasitas dialirkan di Bendungan Sindangheula tidak mampu lagi, sehingga dialirkan ke badan sungai.

Sebelumnya, pada tahun lalu, DPRD dan Pemkot Serang sempat meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk melakukan pengerukan Kali Cibanten dan pembenahan drainase.

Namun hingga saat ini belum dilakukan oleh Pemprov Banten sampai terjadi banjir bandang hebat di Kota Serang. Banjir terbesar yang melanda Kota Serang kali ini menjadi warning kepada pemerintah pusat, Pemprov Banten dan Pemkot Serang untuk serius dalam pencegahan banjir, Berbagai penyebab harus segera ditangani sehingga banjir banjir diharapkan tidak akan lagi terjadi. Jangan sampai solusi ramai dibicarakan, tetapi menjadi sia-sia saat banjir sudah berakhir tidak dilakukan eksekusi.

Upaya Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengusulkan ke pemerintah pusat revitalisaso Sungai Cibanten masuk dalam proyek besar (major project) dalam RPJMN 2020-2024 merupakan langkah yang tepat untuk memastikan penanganan revitalisasi Sungai Cibanten bisa dilakukan.

Diketahui, revitalisasi Sungai Cibanten berupa penataan sempadan sungai daerah Banten Girang di Kota Serang. Pekerjaan itu diajukan untuk dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan sumber dana dari APBN.

Dari data yang disampaikan Wagub Andika Hazrumy dalam rapat koordinasi pemerintah pusat dan kepala daerah dalam proyek besar (major project) dalam RPJMN 2020-2024 Kamis 17 Maret 2022, disebutkan revitalisasi Sungai Cibanten yang akan dilakukan dengan panjang 1,5 km di wilayah Banten Girang. Revitalisasi akan dilakukan dengan lebar sempadan 20 meter ke kiri dan ke kanan sungai dari garis tengah sungai (Antara, Kamis 17 Maret 2022).

Upaya yang dilakukan Pemprov Banten yang mengusulkan revitalisasi Sungai Cibanten merupakan langkah cepat dalam penanganan dan pencegahan banjir di Kota Serang. Tentu saja, usulan proyek revaitalisasi Sungai Cibanten harus dikawal hingga bisa terealisasi. Oleh karena itu, butuh dukungan dari elemen terkait untuk memastikan proyek Revitalisasi Sungai Cibanten bisa terealisasi pada tahun 2023.

Elemen yang dimaksud yakni peran anggota DPR RI yang memiliki akses ke Kementerian, anggota DPD RI serta Penjabat Gubernur Banten yang akan meneruskan dan mengawal proyek revitalisasi Sungai Cibanten tersebut.

Selain proyek revitaliasai Sungai Cibanten, penanganan jangka pendek yakni dilakukan pengerukan Sungai Cibanten dan Pemkot Serang aktif memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk tidak membuat sampah di Kali Cibanten. (Maksuni, Praktisi Pers)***


Share this Post