Memasuki Triwulan I Pasca Dicabutnya PPKM, Provinsi Banten Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Yang Baik
Sumber Gambar :Pertumbuhan ekonomi Provinsi
Banten pada Triwulan I pasca pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus meningkat dimana secara y-o-y tumbuh
sebesar 4,68% dibandingkan dengan Triwulan IV Tahun 2022.
Kepala BPS Provinsi
Banten Faizal Anwar menyatakan, dengan adanya cuti bersama, Imlek, Nyepi,
Ramadan dan Libur Lebaran 2023 mampu menopang beberapa aktivitas ekonomi yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten.
“Dan pada hari-hari penting
setelah dicabutnya PPKM juga ikut bagaimana mendorong kebutuhan masyarakat,”
ungkap Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar dalam penyampaian Press Release
BPS Provinsi Banten via Daring, Jum’at (05/05/2023).
Faizal menyatakan,
pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten di antaranya bisa dilihat melalui kebutuhan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten yang memberikan share
sebesar 6,96% terhadap Pulau Jawa. Adapun PDRB menurut lapangan
usaha pada Triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan tertinggi secara y-o-y sebesar
1,38% dengan memiliki beberapa leading sector yang terus mengalami peningkatan.
“Pertumbuhan ekonomi pertama
bisa kita lihat melalui lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah
transportasi & pergudangan yang memberikan share sebesar 19,42%, akomodasi
& makan minum sebesar 9,91 yang didorong oleh peningkatan mobilitas
masyarakat serta peningkatan kunjungan wisatawan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Banten juga bisa dilihat dari kebutuhan masyarakat yang
melakukan sebuah kegiatan pengeluaran. Pada Triwulan I-2023 Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) menjadi pertumbuhan tertinggi secara y-on-y sebesar 1,75%
dengan seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif.
Dalam kesempatan itu, Faizal
menyatakan dengan pertumbuhan ekonomi yang bisa tumbuh dengan baik, mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 212 ribu orang, dan berkurangnya pengangguran
sekitar 17,9 ribu orang.
“Keadaan ketenagakerjaan
semakin membaik seiring dengan penguatan ekonomi ini bisa dilihat dari jumlah
tingkat pengangguran secara y-on-y turun menjadi 7,97% pada Februari 2023,”
jelasnya.
Membaiknya kondisi
ketenagakerjaan juga tercermin dari peningkatan proporsi pekerja penuh. Dimana
sebagian besar penduduk bekerja, yaitu sekitar 4,3 juta orang (76,59%)
merupakan pekerja penuh.
“Ketenagakerjaan juga bisa
dilihat dari proporsi pekerja penuh. Dimana Tingkat Setengah Pengangguran (TSP)
di Provinsi Banten secara y-on-y mengalami penurunan menjadi 5,10%. Sedangkan
untuk tingkat pekerja penuh waktu secara y-on-y mengalami kenaikan sebesar
18,31%,” jelasnya.
Faizal juga menjelaskan
dengan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten yang terus membaik penyerapan
tenaga kerja pada sektor perdagangan dan konstruksi mengalami peningkatan.
Selama Februari 2022-Februari 2023, lapangan usaha tersebut mampu menyerap 120
ribu orang.
“Dan hal itu juga disusul
dengan sektor konstruksi yang mampu menyerap sekitar 109 ribu tenaga kerja,’”
jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Deputi
Bidang Neraca dan Analisis Statistik Edy Mahmud menyampaikan Provinsi Banten
termasuk ke dalam kelompok yang mendominasi pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa
yang mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,96% dengan sumber pertumbuhan yang
disumbangkan oleh sektor industri pengolahan, perdagangan serta informasi dan
komunikasi.
“Dimana Pulau Jawa
memberikan share sebesar 57,17% pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dan Provinsi
Banten yang memberikan share sebesar 0,33 %,” ungkapnya.