Masuki Panen Raya, Pj Gubernur Al Muktabar Utamakan Kebutuhan Pangan Provinsi Banten
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur Banten
Al Muktabar mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Banten akan memaksimalkan
pengolahan gabah dari petani Provinsi Banten untuk memenuhi kebutuhan daerah.
Setelah itu baru kita kembangkan pengiriman ke daerah lain.
Hal itu diungkap Al Muktabar usai mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo dalam Panen Raya Padi di Desa Sujung, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Rabu (8/2/2023). Sebanyak 630 hektar sawah milik warga di bulan ini yang sudah memasuki masa panen.
Al Muktabar bersama rombongan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tiba di lokasi dengan menggunakan motor trail yang ia kendarai sendiri. Berselang tidak lama kemudian, Mentan bersama rombongan juga tiba di lokasi dengan menggunakan jenis motor yang sama. Setelah tiba di lokasi, keduanya langsung menaiki pemanen padi (combine harvester) untuk melakukan panen padi yang sudah menguning.
Seusai melakukan panen raya
bersama, Pj Gubernur Al Muktabar berkomitmen pihaknya akan memaksimalkan
pengolahan padi hasil petani Provinsi Banten untuk memenuhi kebutuhan daerah
terlebih dahulu. Setelah itu baru kita kembangkan pengiriman ke daerah
lain.
"Dari lokasi persawahan
ini, jarak ke DKI Jakarta sekitar 120 KM. Artinya, hasil produksi padi kita
yang surplus bisa kita kirim ke sana," ujarnya.
Pengembangan itu, lanjut Al
Muktabar, bisa dioptimalkan oleh badan usaha yang saat ini dimiliki oleh
Pemprov Banten atau bisa juga melalui RMU yang dimiliki oleh para petani.
"Potensi persawahan di
sini sangat potensial, makanya kita akan optimalkan dari sisi hulu maupun
hilirnya termasuk pasca panennya," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas
Pertanian (Distan) Provinsi Banten Agus M Tauchid menambahkan, berdasarkan
catatan sampai bulan Maret 2023 ini kondisinya masih surplus atau lebih dari
kebutuhan yang ada.
Produksi beras di Banten dari
periode bulan Januari sampai Maret 2023 mencapai 508.530 ton dari luas panen
111.132 hektar, sedangkan untuk kebutuhan konsumsi penduduk Banten selama
periode tersebut sebesar 345.704 ton.
“Sehingga terdapat kelebihan
produksi sebesar 161.826 ton selama periode tiga bulan ini dari luas lahan
27.361 hektar di Kabupaten Serang,” katanya,
Dikatakan Agus, saat ini total
panen di Provinsi Banten di bulan Februari sudah mencapai 65.098 hektar
sawah, dimana 12.218 hektarnya disumbang dari wilayah Kabupaten Serang yani
menjadi salah satu daerah lumbung padi andalan selain Kabupaten Pandeglang dan
Lebak.
Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS), lanjutnya, produksi beras tahun 2022 sebesar 1.01 juta ton.
Jumlah itu terjadi kenaikan sebesar 98,85 ribu ton atau 10,83 persen
dibandingkan tahun 2021.
“Atas hal itu, Provinsi Banten
menduduki peringkat Ke-8 sebagai Provinsi penghasil beras nasional,” katanya.
Menteri Pertanian (Mentan)
Syahrul Yasin Limpo mengatakan, di Provinsi Banten ini tidak ada hari di
Februari yang tanpa panen. Bahkan di Kabupaten Serang dan Kecamatan Tirtayasa
terdapat sekitar 700-800 hektare sawah yang panennya bergiliran.
"Oleh karena itu saya
kira ini rahmat Tuhan yang luar biasa buat kita. Cuma memang pertanian ada
waktu tanam pada Desember, Januari. Tetapi akhir Januari Februari kita mulai
berkejaran dengan panen. Hari ini Pak Pj Gubernur meminta pada kami tidak hanya
mementingkan on farm nya artinya budidaya petani tapi perbaikan RMU ( Rice
Milling Unit) penggilingan agar bisa ditingkatkan kualitasnya. Ini sesuai
dengan arahan Presiden," ucapnya.
Syahrul menekankan, salah satu
yang harus jadi perhatian kedepan adalah kerjasama dengan beberapa Kementerian,
Gubernur, Bupati/Walikota terkait irigasi yang sudah mengalami sedimentasi atau
pendangkalan harus coba dibenahi.
Sedangkan untuk produksi di
Banten sendiri, menurutnya, selain untuk makan sendiri dan buffer stok yang ada
pasti dilarikan ke Jakarta. Dirinya sepakat dengan Gubernur Jakarta untuk
segera bisa dipasok lebih banyak beras masuk sehingga stabilisasi harga beras
bisa dicapai.
"Bulan Maret nanti itu
puncak panen sampai April, mudah mudahan Ramadan kita bisa persiapan lebih
maksimal ketersediaan dari kebutuhan pangan masyarakat yang ada. Termasuk
arahan presiden kita jaga agar inflasi bisa dikendalikan lebih baik," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Mentan
juga memberikan beberapa jenis bantuan kepada Kelompok Tani setempat.