Maret 2023, Provinsi Banten Alami Deflasi
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur Banten
Al Muktabar mengungkapkan, pada Maret 2023, terjadi deflasi di Provinsi Banten
khususnya di Kota Serang yang sempat menjadi fokus Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID) Provinsi Banten. Deflasi disumbang oleh beras, bawang merah,
daging ayam, serta cabai.
Hal itu diungkap Al Muktabar
usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri M
Tito Karnavian secara virtual dari Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota
Serang, Senin (10/4/2023).
“Data Badan Pusat Statistik
menunjukkan bahwa inflasi di Provinsi Banten sebesar 4,17 di bawah inflasi
Nasional yang mencapai 4,97,” ungkapnya.
“Kita juga terus-menerus ke
lapangan melakukan langkah-langkah untuk pengendalian harga. Kita lihat di Kota
Serang yang menjadi konsentrasi kita beberapa waktu lalu hasilnya cukup baik.
Bahkan beberapa komoditi mengalami deflasi, yakni beras, bawang merah, serta
daging ayam,” tambah Al Muktabar.
Dikatakan, Pemprov Banten akan
terus melakukan pemantauan untuk pengendalian inflasi dari minggu ke minggu.
Melaksanakan langkah-langkah sesuai kewenanganan yang dimiliki Pemprov Banten
dalam rangka mengendalikan inflasi seperti melakukan operasi pasar, hingga
subsidi transportasi untuk komoditas tertentu sesuai peraturan yang
berlaku.
“Secara Nasional disampaikan
tadi persediaan pangan kita cukup. Oleh karenanya kita mengimbau kepada
masyarakat meski menjelang Hari Raya Lebaran agar bijaksana untuk melakukan
belanja,” pesan Al Muktabar.
“Situasi stabil dan barangnya
cukup, membeli secukupnya saja,” tambahnya.
Terkait distribusi barang
kebutuhan pokok pada masa arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 2023, Al
Muktabar menjelaskan, distribusi kebutuhan pokok dilindungi dalam sistem transportasi.
Ada pengecualian terhadap distribusi kebutuhan pokok dalam fasilitasi
transportasi. Sehingga distribusi tetap berjalan dengan baik tidak terjadi
hambatan.
Sementara terkait pasokan dan
ketersediaan BBM, Al Muktabar mengaku sudah berkoordinasi dengan Pertamina.
Bahwa pada mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 nanti disediakan sesuai dengan
kapasitas yang dibutuhkan.
“Diinformasikan, stok cukup
dalam bebebrapa waktu ke depan,” tegasnya.
“Mudah-mudahan dengan segala
upaya kita ini, kita bisa terus memandu stabilisasi harga. Demand (permintaan,
red) dan supply (pasokan, red) terjaga,” pungkas Al Muktabar.
Ditambahkan Kepala Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat, bahwa stok atau persediaan
barang kebutuhan pokok nasional aman.
“Di bulan Maret, Provinsi
Banten mengalami deflasi terutama Kota Serang karena adanya penurunan dari
beras. Stok beras kita aman sehingga terjadi penurunan harga. Karena kontribusi
beras besar, makanya dampaknya juga besar. Itulah yang membuat Kota Serang
deflasi,” jelasnya.
“Ini juga tidak terlepas dari
peran Pemprov Banten yang selalu turun ke lapangan. Memastikan ketersediaan
pasokan supaya tetap aman. Bawang merah dan cabai juga mengalami deflasi. Ini
yang menggembirakan kita,” pungkas Imaduddin Sahabat.
Dalam arahannya, Menteri Dalam
Negeri M Tito Karnavian mengungkapkan, secara Nasional ketersedian pangan
hingga Hari Raya Idul Fitri 2023 aman. Setiap daerah harus mengecek
ketersediaan pangan. Para Gubernur mengecek kesiapan Pemerintah Kabupaten/Kota
dan melakukan intervensi bila diperlukan.
Mendagri juga berharap Perum
Bulog agar menyerap gabah petani secara optimal jangan sampai didahului oleh
pedagang besar. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi fluktuasi harga beras.
Sementara untuk daerah yang merasa pasokannya kurang didorong segera mengambil
langkah kerjasama dengan Bulog ataupun melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD).