Libur Nataru, Harga dan Pasokan Barang Di Provinsi Banten Terjaga

Sumber Gambar :

Menjelang akhir tahun 2022, musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, harga dan pasokan barang di Provinsi Banten masih terjaga. Angka inflasi di pekan ke 3 bulan Desember 2022 mencapai 5,34 persen di bawah angka Nasional yang mencapai 5,42 persen.

“Kita bersyukur, angka inflasi Provinsi Banten masih di bawah Nasional,” ungkap Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten M Tranggono usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia M Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur Banten di Gedung Negara Provinsi Banten Jl. Brigjen KH Syam'un No. 5, Kota Serang, Senin (26/12/2022).

“Ada indikasi komoditas volatile (naik turun dipengaruhi pasar, red) cabe merah, beras, dan telur ayam ras. Telur lebih mahal dari yang ditetapkan,” tambahnya.

Dikatakan, Pemprov Banten melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta BUMD PT Agrobisnis Mandiri akan melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk menjaga pasokan barang khususnya komoditas penyumbang utama angka inflasi untuk dipasarkan.

“Penyerapan dan distribusi oleh BUMD PT ABM penting untuk menjaga pasokan dan ketersediaan barang,” ungkap M Tranggono.

“Mudah-mudahan terjaga dengan baik (harga dan pasokan barang, red) untuk akhir tahun ini,” tambahnya.

Dijelaskan, untuk menjaga daya beli masyarakat dan keterjangkauan harga, Pemprov Banten menyalurkan Bantuan Beras, Operasi Pasar, Bantuan Langsung Tunai kompensasi kenaikan harga BBM (BLT BBM), hingga Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

“Agar dampaknya lebih terasa, dalam operasi pasar peran Pemprov Banten lebih sebagai fasilitator dari Pemerintah Kabupaten/Kota. Termasuk mensinkronkan jadwal agar tidak terjadi tumpang tindih,” jelas M Tranggono.

“Seperti yang dijelaskan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi bukan pada tingginya harga tapi pada fluktuasi harga,” pungkasnya.

Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia M Tito Karnavian mengapresiasi atas langkah-langkah yang dilakukan oleh para Kepala Daerah bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam menjaga stabilitas harga barang dan jasa yang menjadi penyumbang terbesar angka inflasi.

“Perlu waspada masa Nataru dan liburan sekolah yang menaikkan permintaan angkutan dan pangan. Minggu terakhir Desember harus all out untuk pengendalian inflasi, khususnya ketersediaan pangan, transportasi, serta keterjangkauan harga,” ungkapnya.

“Jangan jenuh melakukan Rapat Pengendalian Inflasi mingguan, inflasi terjadi harian,” pungkas Mendagri Tito.

 Sumber : Biroadpimbanten


Share this Post