Lepas Kontingen Pesparawi, Pj Gubernur Al Muktabar: Pemprov Banten Dukung Potensi dan Bakat Masyarakat
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar secara resmi melepas Kontingen Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (15/6/2022) Pemprov Banten mendukung segala bentuk bakat yang dimiliki oleh putra-putri dari Banten, tanpa membedakan suku, ras, kepercayaan dan agama.
Puluhan personil Pesparawi
Banten dilepas Al Muktabar untuk mengikuti ajang pertandingan Pesparawi tingkat
nasional yang dilaksanakan dari tanggal 17-26 Juni 2022 di Yogyakarta.
Pesparawi sendiri merupakan
bagian kegiatan pembinaan mental spiritual dan etika umat Kristen, sekaligus
sebagai wahana perwujudan iman dalam kehidupan berjemaat, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
"Kami berharap
kontingen Pesparawi ini bisa membawa nama harum Banten di tingkat Nasional
dengan menorehkan prestasi yang membanggakan," kata Al Muktabar.
Namun terlepas dari itu,
lanjutnya, sportivitas dalam berkompetisi merupakan hal utama yang harus
diperhatikan kepada seluruh personil kontingen Pesparawi Banten.
"Berkompetisi secara
sportif dan menang itu menjadi sebuah kebanggaan yang luar biasa bagi
kami," ujarnya.
Al Muktabar melanjutkan,
Pemprov Banten memastikan akan mendukung penuh segala bentuk bakat yang
dimiliki oleh putra-putri dari Banten, tanpa membedakan suku, ras, kepercayaan
dan agama.
"Karena Pemerintah
hadir untuk semua golongan. Semuanya pasti akan dilindungi dan mendapatkan hak
yang sama tanpa dibeda-bedakan," ujarnya.
Diakui Al Muktabar,
masyarakat Banten sejak lama sudah terbiasa hidup dengan kemajemukan. Atas hal
itu, kita hidup bermasyarakat dengan baik, tentram, saling menjaga dan
menghormati.
Terlebih saat ini kita sudah
memiliki Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), yang di dalamnya terdiri dari
berbagai kepercayaan agama yang diakui di Indonesia. Artinya, dengan adanya
forum ini, kesadaran akan kemajemukan masyarakat sudah menjadi keniscayaan yang
tidak bisa dielakkan.
"Semuanya sudah tertata
dan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, jangan sampai ada pihak-pihak yang
mencoba memecah belah tali persaudaraan yang sudah lama terjalin ini,"
ungkapnya.
Sebab, bagi masyarakat
Banten dan masyarakat Indonesia secara umum, asas Pancasila dan UUD 1945 sudah
final menjadi dasar kita untuk hidup berbangsa dan bernegara.
"Dengan asas Pancasila
itu, sampai saat ini kita bisa hidup dengan nyaman dan aman di tengah perbedaan
yang ada," pungkasnya.
Terakhir, Al Muktabar
berpesan kepada masyarakat Banten agar berhati-hati terhadap berbagai pemikiran
dan aliran ajaran agama yang mengarah kepada radikalisme yang mencoba mengganti
asas Pancasila dengan yang lain.
"Antisipasi itu bisa dilakukan dari lingkungan terkecil yakni keluarga, kemudian lingkungan Desa/Kelurahan, Kecamatan dan seterusnya," pungkasnya.
Sumber : Biroadpimbanten