Kukuhkan Ferkraf Banten, Wagub: Momentum Kebangkitan Ekonomi Kreatif Banten
Sumber Gambar :SERANG - Wakil Gubernur Andika Hazrumy mengukuhkan kepengurusan Forum Ekonomi Kreatif atau Ferkraf Banten yang baru pertama kalinya didirikan, di Auditorium Rumah Dunia, Kota Serang, Kamis (28/10). Pendirian forum yang mewadahi pelaku ekonomi kreatif di Banten itu disebut Andika sebagai momentum kebangkitan ekonomi kreatif di Banten.
"Ekraf Banten, datanya
menyebutkan terbesar ketiga ekspornya secara Nasional. Pembentukan Ferkraf
Banten ini seolah menyambut potensi tersebut, sebagai momentum kebangkitan
ekonomi kreatif di Banten," kata Andika dalam sambutannya. Hadir pada
acara pengukuhan kepengurusan Ferkraf Banten dengan Ketua Andi Trisnahadi Suhud
tersebut, Staf Khusus Menteri Koperasi & UMKM Tb Fiki Satari yang juga
Ketua Indonesian Creative Cities Network dan Juru Bicara Menteri Pertahanan,
Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dikatakan Andika, pendapat
daerah dalam postur APBD atau anggaran pendapatan dan belanja daerah Pemprov
Banten sampai hari ini masih didominasi oleh pajak kendaraan bermotor.
"Tak terbayangkan jika suatu hari pajak kendaraan bermotor ditarik
kewenangannya oleh Pusat, maka Banten akan sangat kritis keuangannya. Nah, saya
optimistis kebangkitan ekraf ini sebagaiĀ
sebuah potensi," kata Andika.
Lebih jauh Andika mengulas,
ekonomi kreatif di Banten memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Data
Menparekraf RI menunjukkan bahwa Banten merupakan pengekspor ekonomi kreatif
ketiga terbesar Nasional setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Khususnya pada sub
sektor fashion, kuliner dan kerajinan tangan atau kriya. Di satu sisi,
lanjutnya, partisipasi generasi milenial pada sektor Ekonomi Kreatif masih relatif
rendah yakni baru sebesar 17,8 persen.
Untuk itu, kata Andika,
dirinya berharap partisipasi generasi milenial Banten pada sektor ekonomi
kreatif dapat terus meningkat, khususnya pada sub sektor yang menjadi unggulan
Provinsi Banten. Sub sektor fotografi, desain produk, seni rupa, seni
pertunjukan, penerbitan, film, animasi dan video, menurut Andika, diharapkan
dapat menjadi sub sektor unggulan produk ekonomi kreatif generasi milenial
Banten.
Selanjutnya, Andika mengaku,
Pemprov Banten siap memberikan dukungan dan fasilitasi untuk kemajuan ekraf di
Banten yang salah satunya diusung Ferkraf Banten tersebut. "Sebagai
Pemerintah, kami siap memberikan dukungan kebijakan seperti regulasi hingga
sinergitas program yang diperlukan," katanya.
Ketua ICCN Tb Fiki Satari
mengatakan, Indonesia Creative Cities Network atau Jejaring Kota/Kabupaten
Kreatif Indonesia adalah simpul organisasi yang berkomitmen untuk mewujudkan 10
Prinsip Kota Kreatif. Kini dalam ICCN telah tergabung 211 inisiatif
Kota/Kabupaten di bawah koordinasi 11 Koordinator Daerah yang tergabung dalam
Pengurus Pusat ICCN.
ICCN, kata Fiki, berkomitmen
untuk memajukan kota-kota kreatif di Indonesia, dengan melakukan riset dan
pengembangan untuk menumbuhkan pembangunan ekonomi dengan engine kreativitas
atau mesin penggerak kreativitas yang berupa ide/gagasan kreatif dan inovatif
yang ditopang oleh kelengkapan infrastruktur kelembagaan dalam keterlibatan
unsur pentahelix yaitu birokrasi, akademisi, bisnis, komunitas, dan media serta
adanya dukungan infrastruktur digital yang berkualitas dan modern. "Untuk
itu ICCN menyambut baik terbentuknya Ferkraf Banten ini," katanya.
Sementara itu Ketua Ferkraf
Banten Andi Trisnahadi Suhud mengatakan, saat ini ada 17 subsektor ekonomi
kreatif di Banten yakni periklanan, arsitektur, penerbitan, desain komunikasi
visual, fotografi, seni pertunjukan, televisi dan radio, desain interior, seni
rupa, dan desain produk. Selain itu ada subsektor unggulan di bidang kuliner,
fashion, kriya, serta subsektor prioritas yakni permainan, musik, film, animasi
dan video.