Korelasi Produksi Padi dan Kesejahteraan Petani
Sumber Gambar :Indonesia sebagai negara agraris bertumpu pada sektor pertanian, berupa tanaman padi. Sejumlah daerah memiliki lumbung-lumbung padi. Termasuk Proovinsi Banten.
Indikator pertanian suatu
daerah dianggap berhasil, salah satunya dari produksi padi.Provinsi Banten
tercatat sebagai daerah dengan produksi padi peringkat ketiga nasional.
Produksi padi di Banten
tahun 2020 mencapai 2.148.874 ton gabah
kering giling (GKG), atau meningkat sebesar 4.571.000 ton dibandingkan dengan
produksi tahun 2019 yang sebesar 2.144.303.000 ton.
Atas keberhasilan ini,
Pemerintah melalui Kementan memberikan penganugerahan Abdi Bakti Tani 2021
kepada sejumlah kepala daerah yang berhasil, salah satunya Banten.
Wakil Gubernur Banten Andika
mengatakan, secara umum, kata Andika, PDRB (pendapatan domestik regional bruto)
Banten sektor pertanian selama 2020 bernilai positif. Pada triwulan I, PDRB
sektor pertanian tumbuh sebesar 3,90 persen dan triwulan II tumbuh sebesar 3,92
persen, dan triwulan III tumbuh 3,83 persen.
Selama tahun 2020,
kontribusi sektor pertanian terhadap struktur PDRB Banten terus mengalami
peningkatan di bandingkan 2019. Di triwulan III, kontribusi sektor pertanian
mencapai 6,39 persen, meningkat dibandingkan 2019 yang sebsar 5,57 persen.
Menurut Wagub hal itu menunjukkan sektor pertanian di
Provinsi Banten cukup baik progresnya dalam beberapa waktu terakhir ini. Disisi
lain, pemerintah mengingatkan akan permasalahan mengenai kesejahteraan petani.
Wapres Dilansir Antara Senin 13 September 2021, KH Ma’ruf Amin mengakui
peningkatan kesejahteraan petani masih menjadi pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan. Hal ini karena kehidupan para petani tanaman pangan, seperti
padi, masih jauh dari berkecukupan.\
Merujuk pada data Badan
Pusat Statistik (BPS) Tahun 2020, hampir separuh atau 46,30 persen dari rumah
tangga miskin di Indonesia merupakan masyarakat di sektor pertanian.
Namun hal yang membanggakan
justru sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja paling banyak selain sektor
kehutanan dan perikanan. Pada Februari 2021, lapangan kerja di ketiga sektor
tersebut meningkat 0,36 persen dibandingkan pada tahun 2020.
Wapres mengatakan dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan petani maka didorong adanya inovasi untuk
meningkatkan dan mewujudkan kesejahteraan petani secara konsisten.
Wapres menyebut inovasi dan
terobosan melalui Reformasi Pertanian, Intensifikasi Produksi, dan Peningkatan
Akses Pasar menjadi upaya nyata yang harus diimplementasikan pelaksanaannya
untuk mewujudkan kesejahteraan petani.
Penghargaan yang diberikan
kepada Provinsi Banten hal yang patut diapresiasi. Namun tetap PR terbesar
yakni mendorong kesejahteraan petani.
Apa yang dicapai Pemprov
Banten dalam hal produksi padi merupakan hal yang sangat baik. Namun tentu
saja, hal itu harus diikuti dengan kesejahteraan petani. Artinya harus ada
korelasi positif peningkatan produksi padi dengan kesejahteraan petani. Oleh
karena itu, perlunya perbaikan dalam sistem permodalan hingga penjualan padi.
Dalam hal ini, pemerintah
daerah harus hadir dalam upaya memastikan penggarapan tanaman padi hingga
rantai distribusi berpihak kepada kesejahteraan petani pengarap, bukan hanya
pemiliki lahan.
Ketimpangan antara pemilik
lahan, petani penggarap serta tengkulal menjadi persoalan klasik kala harga
beras melambung tinggi. Peran Bulog harus hadir dalam rangka mengurangi
cengkeraman para tengkulak ke patani.
Diketahui, para tengkulak
yang menjadi faktor kesejahteraan petani agar tidak diberikan ruang yang
seluas-luasnya menguasi produksi padi. Ini tantangan yang harus dihadapi jika
ingin kesejahteraan petani meningkat dan kemiskinan di perdesaan berkurang.
Tentu saja, komitmen, ketegasan dan keberanian kepala daerah harus menjadi
pendobrak sistem tengkulakisasi dalam sisitem pertanian padi di Indonesia.
Selama hal itu tidak bisa diselesaikan maka produksi padi, akan selamanya tak
berkorelasi dengan kesejahteraan petanu, khusunya petani penggarap.’***
(Maksuni, Praktisi Pers)