Komitmen Optimalkan Peran Bank Banten, PJ Gubernur Al Muktabar Ajak Seluruh Pemda Berkolaborasi
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur
Banten Al Muktabar berkomitmen untuk mengoptimalkan peran PT Bank Pembangunan
Daerah Banten (Bank Banten Tbk). Hal itu penting dilakukan sebagai upaya
Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjaga likuiditas keuangan secara mandiri di
tengah kondisi krisis global yang melanda.
Menurut Al Muktabar, ada
tiga kondisi global saat ini yang harus diantisipasi bersama yakni krisis pangan,
energi dan keuangan. Kondisi ketiganya saat ini menjadi perhatian serius Bapak
Presiden. Maka dari itu, dalam rangka memiliki komponen pembiayaan yang kuat
dan menjaga likuiditas Kas Daerah (Kasda), Pemprov Banten sangat serius untuk
mengoptimalkan peran Bank Banten.
“Tadi sudah kita saksikan
bersama menandatangani Pakta Integritas dari semua jajaran Bank Banten sampai
tingkat cabang. Hal itu merupakan salah satu bagian restrukturisasi manajemen
Bank Banten,” kata Al Muktabar pada sambutannya dalam agenda Penandatanganan
Pakta Integritas seluruh pengurus Bank Banten dari tingkat pusat sampai Kepala
Cabang, di Aula Kejati Banten, Senin (17/10/2022).
Al Muktabar menjelaskan,
kegiatan Pakta Integritas ini sudah lama ia diskusikan bersama Kajati Banten,
Leonard Eben Ezer Simanjuntak. Banyak hal yang ia diskusikan untuk memastikan
langkah-langkah yang akan dilakukan benar-benar terstruktur sesuai peraturan
perundang-undangan.
“Atas itu saya sangat
berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala
komitmen, dukungan dan dorongan dari Kejati Banten bersama jajarannya untuk
kita mendapatkan pendampingan hukum dalam memperkuat Bank Banten,” jelasnya.
Al Muktabar juga memberikan perhatian khusus kepada
Bupati/Walikota di Provinsi Banten, atas kerja keras yang dilakukan selama
ini. Maka dari itu, pada momen HUT
Banten kemarin, mereka semua diberikan penghargaan khusus atas apa yang sudah
mereka lakukan untuk pembangunan di Provinsi Banten. Karena tanpa kinerja
mereka, pembangunan yang direncanakan oleh Gubernur tidak akan terlaksana.
“Karena sejatinya, dengan kita ikut serta membesarkan Bank Banten, berarti juga
kita ikut mendorong pembangunan di Provinsi Banten secara luas,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Kejati
Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan, dirinya ingin mengajak jajaran
Direksi Bank Banten dari Pusat sampai tingkat Cabang untuk memulai semangat
baru dan kepercayaan baru bahwa Bank Banten bisa menjadi BPD yang lebih baik
lagi.
Untuk mencapai hal itu,
Kejati Banten dengan seluruh jajaran mendorong penuh upaya untuk mengoptimalkan
peran Bank Banten dalam rangka mensejahterakan masyarakat Banten. “Dengan
kebersamaan dan kolaborasi yang didukung penuh oleh Bapak Gubernur, DPRD serta
seluruh Bupati dan Walikota, saya yakin Bank Banten akan semakin maju,”
tambahnya.
Dalam upaya pengoptimalan
itu, lanjut Eben, pihaknya dalam beberapa minggu terakhir berhasil
menyelamatkan sekitar Rp20 miliar lebih dari debitur dan asuransi yang macet, dan
mudah-mudahan ke depan angka itu akan terus bertambah.
“Kami ingin membawa
kebersamaan ini untuk melakukan tata kelola menajemen dengan prinsip
kehati-hatian yang kita harapkan harus diperbaiki agar benar-benar Bank Banteh
ini bisa menjadi yang diharapkan dan lebih maju lagi,” katanya.
Direktur Utama (Dirut) Bank
Banten Agus Syabaruddin dalam sambutannya menyampaikan progres penyehatan Bank
yang terus mengalami perbaikan. Ada beberapa aspek yang menjadi fokus utama
Bank seperti posisi saat ini rasio KPMM Bank Banten berada di level yang sangat
baik 39.14 persen, cukup untuk mengcover kredit bahkan hingga 80 persen dari
posisi kredit saat ini.
“Saat ini kondisi likuiditas
Bank Banten masih terjaga di level yang sangat baik. Kemudian posisi non
performing loan Bank Banten juga terus mengalami perbaikan yang signifikan, hal
ini tercermin dari NPL nett posisi q1 3.2 persen, q2 3.4 persen dan q3 turun
sebesar 0.9 persen menjadi 2.5 persen,” rincinya.
Tentunya dalam transformasi
Bank yang sedang berjalan, dirinya berharap dukungan seluruh Kabupaten/Kota di
Provinsi Banten untuk segera bergabung dan menempatkan RKUD nya di Bank Banten.
Karena pembiayaan seperti ini memiliki resiko NPL yang rendah, kredit yang
bersumber dari RKUD juga menciptakan multiplier effect terhadap APBD daerah.
“Sehingga BPD dapat berperan secara langsung sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah melalui kredit beresiko rendah dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Banten dapat tercapai dan Bank Banten bisa memberikan manfaat yang seluas-luasnya untuk pembangunan dan peningkatan taraf hidup masyarakat banten,” jelasnya.
Sumber : Biroadpimbanten