Klinik Belajar Sebagai Alternatif di Masa Pandemi

Sumber Gambar :

Menjelang kurang dari sebulan kasus  Covid-19 terus menanjak. Kenaikan ini sudah tentu membuat pemerintah daerah melakukan pengetatan berupa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan melarang terjadinya kerumunan.

Salah satu ditundanya kembali pemberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah disiapkan lama. Kondisi ini tentu saja harus segera disikapi pemerintah untuk melakukan alternatif.

Sebagaimana diketahui, pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dilaksanakan sejauh ini belum optimal karena berbagai kendala, antara lain jaringan, kuota internet dan juga tidak semua siswa memiliki handphone.

Sebagaimana diketahui, pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dilaksanakan sejauh ini belum optimal karena berbagai kendala, antara lain jaringan, kuota internet dan juga tidak semua siswa memiliki handphone.

Salah satu opsi yang perlu mendapat perhatian yakni yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang  yang mengupayakan penyempurnaan dalam program klinik belajar.

Program klinik belajar yang digagas Dindikbud Kota Serang sejak awal pandemi, utamanya pada periode 2020/2021, hingga saat ini masih diberlakukan di sebagian besar sekolah di Kota Serang.

Di segala jenjang pendidikan dibawah naungan Dindikbud Kota Serang, baik SD maupun SMP, program klinik belajar menjadi alternatif dalam menangani permasalahan yang dihadapi siswa dalam melangsungkan proses pembelajaran.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Wasis Dewanto mengungkapkan, klinik belajar yang digagas Dindikbud Kota Serang, merupakan salah satu solusi di tengah persoalan tatap muka di masa pandemi yang semakin meningkat.

Dalam proses pembelajaran di masa pandemi, Kadindik Wasis Dewanto mengakui, dengan tidak diselenggarakannya pembelajaran tatap muka, hasil belajar sangat jauh dari ketercapaiannya.

Apalagi dengan kurikulum yang grade-nya diturunkan (tidak semua kurikulum diajarkan), ketercapaian hasil belajar sangat jauh kualitasnya, jika dibanding proses pembelajaran normal sebelum adanya pandemi.

Oleh karena itu, adanya klinik belajar di setiap sekolah ini, merupakan alternatif lain yang dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan pembelajar yang ada di Kota Serang.

Klinik belajar ini fungsinya untuk mengatasi anak-anak yang sakit dalam belajar.

Oleh karenanya, tidak semua siswa datang ke klinik belajar, layaknya ke klinik rumah sakit, hanya orang yang sakit dan membutuhkan konsultasi saja yang datang ke klinik.

Artinya, jika ada siswa yang kesulitan dalam belajar, baik ketersediaan prasarana ataupun kesulitan dalam memahami mata pelajaran, maka siswa tersebut dapat datang ke klinik belajar yang disediakan oleh sekolah masing-masing.

 Selain karena keterbatasan media pembelajaran daring via virtual, kesulitan lain dalam proses pembelajaran seperti sulitnya mempelajari materi-materi tertentu, klinik belajar dapat melayani itu.

Klinik belajar merupakan opsi dalam mengatasi berbagai keterbatasan pembelajaran daring. Oleh karena itu, kita berharap jika klinik belajar ini efektif, maka perlu dilakukan kepada semua pengelola sekolah.

Tentu saja dengan berbagai pertimbangan memperhatikan protokol kesehatan. Kita berharap klinik belajar perlu diperbanyak dan jika efektif bisa diberlakukan ke semua sekolah.*** (Maksuni, Praktisi Pers)


Share this Post