Jembatan Bogeg Kota Serang, Mimpi Lama yang Kini Terwujud
Sumber Gambar :Keberadaan
Jembatan Bogeg di Kelurahan Banjar Agung Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang
sangat vital sebagai sarana transportasi yang menghubungkan Jl Terminal
Pakupatan ke Jl Syekh Nawawi Albantani atau Palima.
Seiring
dengan perkembangan pembangunan terutama berdirinya kawasan perkantoran
sepanjang Jl Syek Nawawi Al Bantani dan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi
Banten, aktivitas kendaraan setiap tahun meningkat. Akibatnya terjadi kemacetan
di Jembatan Bogeg karena lebarnya hanya cukup dilalui dua kendaraan pribadi.
Jika bertemu dengan kendaraan besar seperti bus dan truk maka otomatis harus
satu jalur dan membuat antrean kendaraan makin panjang.
Akibat
menjadi jalur padat dan macet di Jembatan Bogeg sering juga terjadi kecelakaan.
Kemacetan
di Jembatan Bogeg dikeluhkan masyarakat dan berlangsung sudah cukup lama sejak
KP3B dibangun tahun 2007.
Meskipun
banyak dikeluhkan namun usulan untuk pelebaran atau pembangunan Jembatan Bogeg
bukan perkara yang mudah dan cepat direalisasikan. Mengingat karena keterbatasan
anggaran, pembangunan Jembatan Bogeg harus mendapat sejumlah instansi seperti
Kemenhub dan juga pihak pengelola Tol Tangerang-Merak. Karena Jembatan Bogeg
berada melintasi jalur Tol Tangerang-Merak.
Namun
aspirasi dan keluhan masyarakat baru bisa terealisasi pada tahun 2021. Pemprov
Banten menjadikan pembangunan Jembatan Bogeg sebagai prioritas sehingga
dianggarkan Rp 165 miliar dari APBD Banten 2021.
Jembatan
Bogeg dibangun dengan konstruksi steel box, yang memiliki panjang 78 meter dan
lebar 33,8 meter untuk 8 lajur kendaraan. Jembatan Bogeg memiliki ruas
masing-masing arah terdapat 4 lajur kendaraan.
Pada
12 Desember 2021 lalu, Jembatan Bogeg telah dibuka secara resmi oleh Gubernur
Banten Wahidin Halim. Pembukaan lalu lintas kendaraan di Jembatan Bogeg
mengingat padatnya arus lalu lintas sehingga diharapkan roda perekonomian tetap
berjalan. Selain itu, akses jembatan yang lama ditutup karena akan dilakukan
proses pembongkaran. Saat dibuka pengerjaan Jembatan Bogeg baru 79,6 persen.
Pada
akhir Januari 2022, Jembatan Bogeg dalam tahap finishing yakni pengerjaan
ornamen.
Untuk
keperluan pengerjaan ini dilakuka. penutupan dan pengalihan arus lalu lintas
sementara di Jembatan Bogeg dari 28 Januari hingga 12 Februari 2022.
Gubernur
Banten dalam open trafic pada 12 Desember 2021 menyampaikan Jembatan Bogeg bisa
dimanfaatkan untuk mendukung sarana transportasi masyarakat, memperlancar
mobilitas serta arus barang sekaligus mendukung pemulihan ekonomi di wilayah
Provinsi Banten.
Gubernur
menjelaskan Jembatan Bogeg. dibangun dengan kekuatan hingga 50 tahun.
Sebagai
informasi, sebelum dibuka, jembatan ini sudah melalui uji muat 12 truk tronton
muatan penuh sekitar 400 ton atau 70% dari kapasitas beban muatan jembatan.
Selain
itu lalu lintas bisa dua arah dan open traffic ini dilakukan juga untuk menguji
kekuatan jembatan.
Dengan
adanya pembangunan Jembagan Bogeg yang lebih lebar kuat dan artistik, maka
Banten berhasil mewujudkan harapan masyarakat.
Keberadaan
Jembatan Bogeg hendaklah menjadi pemicu dan pengungkit roda perekonomian
masyarakat dan juga aktivitas perkantoran sepanjang Jalan Syekh Nawawill
Albantani, serta arus kendaraan bus Labuan-Jakarta semakin lancar.
Harapan
masyarakat tentu saja jalur Pakupatan-Palima menjadi jalur utama perekonomian,
namun kesadaran pengemudi kendaraan harus ditingkatkan. Jangan sampai jalur
tersebut menjadi jalur lalu lintas ugal-ugalan sopir.
Selain
itu, Jembatan Bogeg, juga dengan desain konstruksi ornamen yang indah menjadi
ciri khas Banten sebagaimana Jembagan Barelang di Pulau Batam.*** (Maksuni,
praktisi pers tinggal di Kota Serang)