ICMI Ditantang Berkontribusi Nyata bagi Banten
Sumber Gambar :SERANG – Saat membuka
seminar nasional dan silahturahmi kerja wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim
Indonesia (ICMI) Banten, Gubernur Banten Wahidin Halim meminta ICMI
berkontribusi untuk Banten. Organisasi itu diminta jangan hanya menggelar rapat
dan seminar saja.
“Tapi
juga harus berkontribusi untuk pembangunan Banten,” ujar pria yang akrab disapa
WH itu, Selasa (18/2).
Kata
dia, ICMI yang diisi oleh para pemikir dan orang-orang cerdas diharapkan mampu
menyumbangkan pemikiran dan konsep dalam membangun Banten. Apalagi, hasil-hasil
seminar yang diselenggarakan ICMI sebenarnya dapat menghasilkan kesimpulan dan
rekomendasi untuk Pemprov Banten.
WH
mengaku ingin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah memecat pejabat-pejabat yang korupsi dan melakukan reformasi
birokrasi. “Banten harus bisa dipercaya. Masyarakat memberikan kepercayaan,
jadi kekuatan buat saya,” ujarnya.
Pada
kesempatan itu, ia juga memaparkan pembangunan yang sudah dan akan dilakukan
Pemprov Banten, termasuk revitalisasi Banten Lama. “Kalau Anies (Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan-red) punya Monas, WH punya Banten Lama,” tutur mantan
Anggota DPR RI ini.
Ditantang
untuk memberikan kontribusi, Ketua ICMI Banten Prof Lili Romli mengaku siap.
Diakuinya, selama ini ICMI baru sekadar menggelar diskusi-diskusi. “Ke depan,
kami akan menyelenggarakan seminar yang hasilnya dapat memberikan kontribusi
untuk Banten,” tuturnya.
Meski
begitu, Lili juga meminta Pemprov untuk memberikan peluang bagi ICMI
berkontribusi. “Kami siap di bidang pertanian dan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Kata
dia, perlu ada MoU antara Pemprov dengan ICMI. “Kebetulan ICMI gudangnya ilmu.
Hal-hal yang perlu mendapatkan masukan yang mana. Itu akan kami masuki,” tutur
Lili.
Pada
kesempatan itu, Ketua ICMI Prof Jimly Asshiddiqie mengatakan, peningkatan
kualitas sumber daya manusia harus dilakukan. “Harus mengutamakan sumber daya
manusia, tapi tidak hanya mengedepankan ilmu pengetahuan tapi juga iman dan
takwa,” ujarnya.
Kata
dia, selain menjadi sumber daya manusia yang unggul, masyarakat juga harus
berorganisasi.