Hari ke-9 Tanggap Darurat Banten, Gubernur Perintahkan Tim OPD Pastikan Pelaksanaan Penanganan Pasca Banjir
Sumber Gambar :Gubernur Banten
Wahidin Halim (WH) pada hari ke-9 Tanggap Darurat tidak melakukan Evaluasi
Penanganan Banjir akan tetapi langsung memerintahkan tiap OPD yang terlibat
dalam Penanganan Bencana Banjir turun ke lapangan guna menyisir semua dan
memastikan pelaksanaan Penanganan Bencana Banjir di Lebak dari setiap Posko,
Lokasi Pengungsian, kondisi korban, logistik hingga akses jalan dan jembatan
yang selama ini dianggap menutup dan diperintahkan sampai ke ujung area yang
terisolir di Kampung Muhara Desa Ciladauen dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah
Al Muktabar untuk memastikan setiap pelaksanaannya.
"Atas perintah
Pak Gubernur Wahidin Halim pada hari ke 9 tanggap darurat ini, tim turun untuk
memastikan setiap penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan
terbukanya akses jalan yang sempat terputus. Kita juga membawa bantuan logistik
untuk masyarakat yang baru terbuka aksesnya di hari ini," ungkap
Sekretaris Daerah Pemprov Banten Al Muktabar disela memimpin rombongan Tim
Evaluasi Tanggap Darurat Hari ke 9 Penanggulangan Dampak Banjir di Gedung PGRI
Sajira, Kabupaten Lebak, Kamis (9/1/2020).
Rombongan Tim
Pemprov Banten terdiri dari Plt. Kepala BPBD E Kusmayadi, Kepala Dinas
Kesehatan Ati Pramudji Hastuti, Kepala Dinas Sosial Nurhana, Kepala BPKAD Rina
Dewiyanti, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan M Yusuf, tim Diskominfo,
tim PUPR, serta tim Dinas Perkim. Dan diawali dari Posko Pengungsian Gedung
PGRI Sajira. Di posko ini Sekda Al Muktabar memantau logistik sembako
pengungsi, layanan kesehatan, data pengungsi hingga fasilitas MCK bagi para
pengungsi.
"Masyarakat
yang menggunakan posko pengungsian mulai berkurang karena Siang hari pulang ke
rumah masing-masing untuk membereskan rumah, malam hari kembali ke posko,"
ungkap Sekda.
"Kita menjamin
logistik dan layanan kesehatan masyarakat. Kita akan bahu membahu dengan tim
lain. Kita juga mendapatkan dukungan dari beebagai pihak untuk mengambil
langkah langkah penyelesaian dengan baik," tambahnya.
Masih menurut Sekda
Al Muktabar, tim juga juga memastikan yang sudah terbuka sampai Kampung Muhara,
Desa Ciladauen.
Dijelaskan pula,
posisi Gubernur Banten sebagai wakil Pemeintah Pusat di daerah, pada dasarnya
adalah merespon dan menanggapi, memberi solusi apabila ada kejadian lintas
kabupaten/ kota. "Penetapan itu sudah diberikan dengan tanggap
darurat," ungkapnya
Dikatakan, untuk
relokasi warga dilaksanakan setelah tanggap darurat dengan rekonstruksi dan
rehabiltasi. Sehingga Pemda harus benar-benar valid dalam mendata karena
Pemerintah akan memberikan bantuan Rp 50 juta per rumah yang rusak berat dan
rumah hilang, selain itu juga menyiapkan Rp 500 ribu per bulan untuk sewa
sampai tersiapkannya rumah yang direhabiltasi dan direkontruksi.
"Saat ini,
kita sedang memvalidasi by name by addres untuk memastikan bantuan sampai pada
korban terdampak," tambahnya.
Hingga menjelang
sore dengan melalui berbagai medan yang cukup berat dibantu TNI dan Polri
karena akses baru terbuka dengan kondisi cuaca yang hujan akhirnya rombongan
tiba di Kampung Muhara, Desa Ciladauen. Di titik ini akses terputus akibat
jembatan yang terletak di dekat pertemuan Sungai Ciladauen dan Sungai Ciberang
putus diterjang banjir bandang.
Di titik ini,
rombongan langsung mendirikan Posko Layanan Kesehatan. Kadinkes Ati Pramudji
Hastuti bersama tim Dinkes Pemprov Banten langsung memberikan layanan kesehatan
kepada para penduduk dan. memberikan makanan tambahan bagi balita. Hal ini
diakui oleh Masyarakat jika rombongan mobil yang membawa bantuan sebanyak ini
baru pertama kali, sebelumnya mereka mendadapatkan supplay logistik dari udara.
"Sesuai
perintah Bapak Gubernur, kami mengecek sampai ke ujung," ungkap Sekda Al
Muktabar.
Dalam kesempatan
tersebut, Jaro Desa Ciladauen Dimyati melalui Sekda Al Muktabar mengucapkan
terima kasih sekaligus melapor atas bantuan Rp 10 juta yang diberikan langsung
oleh Gubernur Banten yang pada hari kedua. Bantuan tersebut dipergunakan untuk
belanja sembako untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi dalam situasi dan
kondisi akses jalan yang sempat terputus.
"Uang itu
kami belikan beras, ikan asin, dan kebutuhan pokok lainnya sehingga mampu
memenuhi kebutuhan pokok para pengungsi," ungkapnya. (PRESS RELEASE HUMAS PEMPROV BANTEN)