Hari Jadi ke-148 Tahun, Pandeglang Menggenjot Infrastruktur
Sumber Gambar :Pandeglang memiliki banyak
julukan seperti kota santri, kota wisata, dan berbagai julukan lainnya. Namun
Pandeglang juga masih lekat dengan daerah yang masih tertinggal.
Dengan wilayah yang luas dan
jarak antar daerah sangat jauh menyebabkan permasalahan infrastruktur menjadi
pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Jalan rusak yang
mengakibatkan akses masyarakat ke layanan publik mengalami kesulitan. Misalnya,
tak jarang muncul dalam pemberitaan wanita yang hendak melahirkan terpaksa
harus ditandu untuk menjalani persalinan di puskesmas karena jaraknya yang
susah dilalui kendaraan.
Karena itulah, Bupati
Pandeglang Irna Narulita dan Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban pada
periode kedua kepemimpinannya terus bekerja keras untuk menggenjot sektor
infrastruktur di sejumlah wilayah Kabupaten Pandeglang.
Sebagai daerah yang belum
memiliki pendapatan asli daerah (PAD) yang besar, tentu anggaran untuk
pembangunan infrastruktur tidak leluasa daerah perkotaan yang memiliki PAD
besar.
Makanya, dalam konteks
bantuan keuangan Pemprov Banten ke kabupaten/kota, asas pada kemampuan daerah
semestinya menjadi salah satu parameter. Sayangnya hal itu belum direalisasikan
karena berbagai tarik ulur kepentingan.
Bupati Pandeglang Irna
Narulita mengatakan Pemkab Pandeglang
saat ini sedang merealisasikan program infrastruktur jalan kabupaten mantap betul atau Jakamantul.
Berdasarkan data dari Dinas
PUPR Kabupaten Pandeglang menyebutkan capaian program Jakamantul sebanyak 72
ruas jalan sudah lelang dini pada Desember tahun 2021 dan sudah kontrak pada
Januari 2022.
Selain itu , paket kegiatan
yang sudah kontrakan itu kurang lebih
senilai Rp120 miliar. Paket pengerjaaan jalan tersebut ditargetkan akan selesai
pada akhir bulan April 2022.
Menurut Irna untuk total ruas jalan untuk program
infrastruktur di tahun 2022 ini ada
sekitar 85 ruas jalan. Sisanya tinggal 13 ruas jalan lagi dengan pagu anggaran
Rp 11 miliar dan itu akan kami sampaikan
ke UPKPBJ agar segera proses lelang pada bulan April.
Irna menyadari meskipun
kebutuhan untuk program Jakamantul tergolong besar, namun dampaknya ke berbagai
sektor akan meningkat.
Dengan infrastruktur yang
bagus diharapkan dapat membangkitkan sektor pembangunan lainnya seperti
pendidikan, kesehatan, pariwisata.
Dengan adanya infrastruktur
yang memadai maka aksesibilitas perekonomian, pendidikan, dan kesehatan bisa
lebih mudah dan cepat.
Sebagai daerah yang sudah
dilalui jalan Tol Serang-Rangkasbitung, maka hal ini juga harus ditangkap oleh
pemerintah dan kalangan swasta. Dengan keunggulan memiliki banyak destinasi
wisata maka diharapkan tingkat kunjungan wisatawan ke Pandeglang akan
meningkat.
Sebagaimana diketahui sejak
dihantam bencana tsunami 2018 lalu, sektor pariwisata Pandeglang belum kembali
pulih. Sebelum pemulihan pariwisata tuntas, pandemi Covid-19 yang melanda sejak
2020 menyebabkan pemulihan sektor pariwisata terhambat, kunjungan wisatawan
menjadi anjlok.
Pada 2022 kondisi perlahan
mulai membaik karena kasus penyebaran Covid-19 terus menurun sehingga sejumlah
aktivitas masyarakat menggeliat kembali.
Dengan kondisi yang membaik
diharapkan sektor pariwisata Pandeglang bisa kembali bangkit dan mendongkrak
perekonomian masyarakat.
Apalagi pembangunan
infrastruktur melalui program Jakamantul paling tidak sudah menggaransi
pembangunan jalan sehingga pembangunan menjadi fokus.
Bupati dan Wakil Bupati
Pandeglang serta kalangan DPRD diharapkan agar berperan aktif dalam upaya
program prioritas tersebut sehingga pembangunan di Pandeglang bisa berjalan
cepat.*** (Maksuni, Praktisi Pers)