Hadiri Milad TTKKDH Ke-69, Wagub Andika Ingin "Keceran" Jadi Event Nasional
Sumber Gambar :SERANG - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menghadiri peringatan hari lahir atau milad Kesti TTKKDH atau Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir ke-69 di Hotel Ratu, Kota Serang, Kamis (4/11). Pada acara dimana juga digelar puncak tradisi keceran Kesti TTKKDH tersebut, Andika mengaku menginginkan tradisi keceran tersebut dapat menjadi event Nasional.
"Seharusnya tradisi
keceran yang khas TTKKDH ini bisa jadi event Nasional," kata Andika dalam
sambutannya.
Andika mengaku dirinya akan
mendorong agar tradisi keceran menjadi event Nasional melalui prakarsa Pemprov
Banten. Di sektor pariwisata, kata Andika, seni bela diri Pencak Silat Banten
seperti Kesti TTKKDH harus eksis dalam berbagai atraksi guna menjadikan Banten
sebagai destinasi wisata unggulan. Khususnya sebagai atraksi wisata minat
khusus berbasis budaya.
Atraksi bela diri silat
dalam event-event wisata, lanjutnya, harus memiliki nilai diferensial yang
tinggi, unik dan berbeda dari wilayah atau daerah lain. "Karena itu, seni
bela diri silat Banten harus menjadi ikon Banten yang menunjukkan identitas dan
budaya Banten," katanya.
Lebih jauh Andika mewakili
Pemprov Banten mengapresiasi Kesti TTKKDH yang dinilainya telah tanpa lelah
melestarikan tradisi pencak silat khas Banten sehingga tetap eksis sampai
usianya yang ke-69 tahun. Kesti TTKKDH sebagai salah satu perguron silat di
Banten, kata Andika, berperan besar dalam pelestarian silat Banten. Karena itu,
Pemerintah Provinsi Banten, lanjutnya, berharap Kesti TTKKDH dapat terus
melestarikan silat khususnya pada generasi muda, agar generasi muda senantiasa
lebih mencintai nilai-nilai budaya Banten di tengah arus deras globalisasi dan
kemajuan teknologi informasi.
Sementara itu Ketua Umum
Kesti TTKKDH Wahyu Nurjamil mengatakan, tradisi keceran merupakan tradisi khas
Kesti TTKDH yang dilakukan di seluruh perguruan/kepengurusan Kesti TTKKDH di
seluruh Indonesia setiap satu tahun sekali. "Digelar setiap bulan Mulud
(Maulid Nabi Muhammad SAW), dan malam ini adalah puncaknya yang digelar
langsung oleh pengurus pusat," kata Wahyu.
Untuk diketahui, tradisi
keceran Kesti TTKKDH adalah tradisi ditetesinya mata, hidung dan mulut anggota
perguruan Kesti TTKKDH oleh air khusus yang telah diberikan doa-doa oleh para
sesepuh perguruan tersebut. Usai ditetesi air khusus tersebut, anggota
perguruan kemudian melakukan ritual rujakan dimana mereka memakan atau meminum
khusus yang terdiri dari 7 macam untuk setiap makanan dan minumannya. Terakhir
para anggota perguruan melakukan ritual gembrungan atau saling memijit tangan
dan kaki yang sering mereka pergunakan
untuk bertarung. Tidak sampai di situ, ritual keceran ini ditutup dengan aksi
pencak silat khas TTKDH yang diiringi alat musik tradisional pencak silat.
Andika sendiri mendapat kesempatan kedua "dikecer" langsung
setelah orang nomor satu di Kesti TTKKDH yakni ketua umumnya, Wahyu Nurjamil.
Turut dikecer bersama Andika dan Wahyu, Walikota Serang Syafrudin dan Anggota
Komisi V DPR dari Dapil Banten II, Tb Haerul Jaman. Usai mereka dikecer, air
keceran pun dikelilingkan ke seluruh ruangan untuk dikecerkan kepada seluruh
anggota Kesti TTKKDH se-Indonesia yang hadir.