Hadiri Lokakarya Penanganan Stunting Terpadu FKUI, Pj Gubernur Banten Al Muktabar : Sebagai Ikhtiar Kita
Sumber Gambar :Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Banten terus berupaya melakukan langlah-langkah dalam penanganan
stunting di Provinsi Banten, diantaranya dengan mengajak semua stakeholder
terkait untuk dapat bersama-sama berperan.
Demikian hal tersebut
disampaikan Al Muktabar usai menghadiri kegiatan Lokakarya Penanganan Stunting
Terpadu dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Banten
yang digelar oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerjasama dengan
Pemprov Banten yang dilaksanakan secara langsung dan virtual.
"Sebagai ikhtiar kita
yang terus kita giatkan dengan menggiatkan berbagai stakeholder untuk kita bisa
menurunkan angka stunting di Provinsi Banten seperti yang kita targetkan,"
ungkap Al Muktabar di Gedung Negara Provinsi Banten, Jln K.H Syam'un No 5, Kota
Serang, Sabtu (6/5/2023).
Al Muktabar mengatakan
terdapat beberapa langkah pendekatan yang akan dilakukan dalam penanganan
stunting di Provinsi Banten, diantaranya meningkatkan kompetensi dan
menyelaraskan pemahaman.
"Semua kita upayakan
untuk terus-menerus dari langkah kita mengurai dan lakukan penurunan angka
stunting," katanya.
"Mudah-mudahan segala
ikhtiar kita ini akan lebih mempermudah dan mempercepat kita untuk melakukan
pencapaian seperti yang diarahkan oleh Bapak Presiden dalam rangka penanganan
stunting," sambungnya.
Dikatakannya, berdasarkan
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021 prevalensi stunting di
Banten sebesar 24,5 persen. Kemudian di tahun 2022 prevalensi stunting turun
menjadi 20 persen atau turun sebesar 4,5 persen dari tahun 2021. Dan saat ini
kader-kader PKK dan Posyandu juga terus bergerak untuk membuat laporan terkait
data angka stunting disetiap masing-masing daerah.
"Sebenarnya angka
stunting itu sudah by name by address dan beberapa waktu yang lalu dengan
berbagai pendekatan kita lakukan. Sehingga diharapkan dapat optimal pencapaian
target itu, kita upayakan pencapaiannya semaksimal mungkin dengan
program-program yang kita kerjakan," imbuhnya.
Tidak hanya itu, pihaknya
juga mengajak semua pihak terutama Pemerintah Daerah, Aparatur Sipil Negara
(ASN) untuk dapat menjadi Bapak/Ibu angkat dari anak-anak yang mengalami
stunting.
"Jadi programnya itu
program yang terintegrasi dan terpadu," tandasnya.