Hadapi Bencana Alam, Personel Gabungan di Provinsi Banten Disiagakan

Sumber Gambar :

Personel gabungan dari Polri, TNI, BPBD, Basarnas, Damkar, Tagana, PLN dan instansi terkait lainnya diterjunkan ke lokasi rawan bencana alam banjir bandang, gelombang pasang dan longsor di Provinsi Banten.

Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan personel dalam menghadapi bencana alam yang kedatangannya tidak bisa diprediksi.

"Supaya tidak terkaget-kaget, karena bencana alam ini tidak bisa dipastikan kapan. Jangan hanya seremonial tapi ada action, menyiapkan tim jadwal piket, siapa piket yang 24 jam dari hari ini sampai 31 Desember," kata Kapolda Banten Irjen Pol. Fiandar saat Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam, di Mapolda Banten, Kota Serang, Rabu, 11 November 2020.

Sejak tahun 2017 hingga awal tahun 2020 Banten telah diterjang sejumlah bencana àlam. Mulai dari gempa bumi di Lebak, tsunami di Kabupaten Pandeglang hingga bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak. Penanganan bencana sering kali menemui kendala karena kurangnya koordinasi antar instansi.

"Kita sering kejadian, longsor nutupin jalan, alat berat ada, operator tidak ada. Makanya sekarang siapkan daftar piket instansi tersebut, BPBD yang mengoordinir," katanya. Pada dasarnya penanggulangan bencana merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh komponen bangsa yang dilakukan secara gotong royong.

"Oleh karena itu, saya berharap pelaksanaan apel ini dapat menjadi momentum untuk membangun sinergi yang kokoh dan terpadu dari instansi terkait dengan seluruh komponen masyarakat dalam menghadapi terjadinya bencana alam," tuturnya.

Ia mengajak seluruh komponen meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam.

"Mari kita bangun partisipasi publik dengan lakukan penyuluhan dan sosialisasi terkait pencegahan dan penanggulangan bencana kepada seluruh lapisan masyarakat," ujar Irjen Pol. Fiandar.

Kepala Pelaksanaan BPBD Banten, Nana Suryana mengatakan, berdasarkan pemetaan terdapat sejumlah daerah di Banten yang rawan bencana. Masing-masing daerah memiliki jenis kerawanan yang berbeda.

Potensi banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Sementara, potensi banjir berada di Tangerang Raya dan Kota Serang.

"Kalau terkait banjir hujan, kita ada mitigasi harus waspada dimungkinkan banjir dan di sekitar kita harus giat potensi longsor. Lebak Selatan, Pandeglang potensi longsor cukup besar," katanya.

Terkait Early Warning System (EWS) untuk peringatan dini tsunami, ia memastikan, seluruh yang terpasang di Banten berfungsi dengan baik. Selain EWS, kini telah disediakan juga posko-posko siaga bencana di beberapa pesisir Banten.

 "Sirine akan nyambung ke Pandeglang ada dua lokasi, Serang satu lokasi. Secara otomatis akan bunyi di lokasi itu. Kesiapsiagaan sudah dimulai beberapa waktu lalu," tuturnya.***

 Sumber : Kabar Banten

 

 


Share this Post