Gubernur Banten Instruksikan Gugus Tugas Covid-19 Diaktifkan Terus
Sumber Gambar :"Terima kasih kepada semuanya. Bahwa penanganan
Covid-19 di Banten semakin baik. Penularan semakin terbatas. Yang positif
semakin berkurang. Tingkat kesembuhan juga tinggi," ungkap Gubernur Banten
Wahidin Halim (WH) dalam rapat di Pendopo Gubernur Banten KP3B, Curug Kota
Serang (Rabu, 1/7/2020) mengapresiasi atas kinerja semua pihak yang terlibat
dalam penanganan kasus Covid-19 di Provinsi Banten.
"Oleh karena itu kita keluar dari 10 besar. Tapi
kepada Gugus Tugas Covid-19 saya minta untuk konsisten terus. Gugus Tugas
Covid-19 diaktifkan terus. Jangan berhenti. Jangan istirahat.
PSBB tetap dilanjutkan," tambahnya. Karena, lanjut Gubernur WH, pelonggaran identik dengan
pelanggaran. Dirinya juga ungkapkan rasa syukurnya dengan banyaknya OPD
(organisasi perangkat daerah) di lingkungan Pemprov Banten yang sudah menggelar
rapid tes untuk aparatur di lingkungan kerjanya. Menurutnya, hal itu berdampak
kepada para aparatur untuk disiplin dalam menjaga kesehatan pribadi, orang
lain, dan lingkungan kerjanya.
"Persamaan persepsi dan keseragaman dalam
memghadapi wabah Covid-19 penting," tegasnya.
Menghadapi wabah Covid-19, Gubernur WH, mengajak para
pimpinan dan aparatur di lingkungan Pemprov Banten memiliki sense of crisis.
Memiliki tanggung jawab moral. Termasuk risiko dari wabah Covid-19 berupa
pemangkasan tunjangan kinerja (tukin) yang mencapai 50%.
"Ayo kita sama-sama. Sebagai kawan dan sebagai
sahabat, di saat krisis inilah kita diuji. Satu per satu persoalan di Banten
bisa kita selesaikan," ungkapnya.
Terhadap pemulihan ekonomi akibat terdampak wabah
Covid-19, Gubernur WH instruksikan kepada OPD terkait untk melakukan analisa
dan evaluasi harian, mingguan, hingga bulanan sebagai dasar untuk langkah
antisipasi dan perencanaan ke depan. Berdasarkan proyeksi Kementerian Keuangan,
akibat Covid-19 perekonomian dunia bakal mengalami konstraksi. Proyeksi
pertumbuhan ekenomi dunia dalam kondisi -5% (minus lima). Sementara,
perekonomian Indonesia berpotensi hingga minus satu (-1%). Dan yang masih perlu dibanggakan jika perekonomian Provinsi
Banten diproyeksikan masih mampu mengalami pertumbuhan positif.
"Dua sisi yang sulit untuk pemulihan ekonomi.
Antara pelonggaran dan pelanggaran. Pemulihan ekonomi beresiko pelanggaran dan
peningkatan kasus Covid-19, sisi lain penanganan Covid19 tetap harus
dijalankan" ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Pemprov Banten Babar Suharso melaporkan pasar tradisional kini
sudah mulai ramai. Omset pedagang yang sempat turun hingga 50%, kini kini sudah
naik lagi hingga 95%. Melakukan koordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk
pelaksanaan protokol kesehatan dan skrining/rapid test di pasar tradisional.
Untuk pasar modern terpantau masih melaksanakan protokola kesehatan yang
menjadi daya saing di antara mereka sebagai bagian dari rasa aman nya
pengunjung.
Gubernur WH juga instruksikan Bappeda (Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah) Pemprov Banten untuk melakukan analisa dan
evaluasi sektor perekonomian mana saja yang berpotensi minus akibat wabah
Covid-19 berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dan nasional.
Demikian juga untuk Dinas Pertanian dan Dinas
Ketahanan Pangan harus punya agenda rencana aksi yang jelas hingga bulan
Desember 2020. Terutama untuk masa tanam dan panen raya sampai ketersediaan
bahan pokok hingga stok aman bertahan berapa lama di Banten.
Dinas Sosial juga terus harus memantau validitas
Bansos untuk segera menyelasaikan data dan penyaluran dananya. Lakukan evaluasi
kemampuan dana setiap bulan nya.
Untuk Pendapatan daerah yang turun. Kondisi ini harus
kita pahami bersama, walaupun Pemprov sudah memberikan berbagai kelonggaran
namun perlu kajian berapa prosen khususnya untuk wajib pajak yang terdampak
oleh Covid-19. Kelompok mana saja yang terdampak dan bisa menjadi bahan analisa
perkiraan pendapatan ke depannya.
Rapat diikuti oleh Wakil Gubernur Banten Andika
Hazrumy, Sekretaris Daerah Pemprov Banten Al Muktabar, asisten daerah dan para
kelapa OPD Pemprov Banten.